Fimela.com, Jakarta Kalijodo menjadi daerah yang santer diibicarakan publik. Bukan karena kasus 'fortuner maut' yang melayangkan empat nyawa. Namun, kawasan ini memang sudah 'akrab' dengan prostitusi.
Kawasan yang pula telah menjadi kawasan perjudian sejak tahun 1930-an tersebut ingin segara dibongkar oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Namun, ia mengaku bahwa rencananya berjalan melambat karena Wali Kota Jakarta Utara Rustam Effendi selalu beralasan tengah melakukan pendekatan persuasif.
Advertisement
Baca Juga
Meski menginginkan pembubaran Kalijodo, sesungguhnya ia menekankan bahwa prostitusi harusnya jangan liar karena akan berefek buruk. Namun, karena memang pemerintah tak boleh mengizinkan, ia berencana menjadikan daerah ini sebagai taman. "Ya saya sih nggak masalah, kan saya tekankan soal prostitusi jangan liar lah, kalau liar nggak bener. Tapi kan kita memang nggak mau izinin. Ya sudah kita bongkar ajalah buat hijau (taman)," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (11/2), seperti yang diberitakan Liputan6.
Tanggapan beragam pun datang dari warga yang tinggal di kawasan Jakarta Utara tersebut. Pro dan kontra pun terjadi. Sebagian warga meminta Ahok bertindak tegas mengenai lokasi yang hendak dibongkar. Pasalnya, kawasan Kalijodo cukup luas dan terdapat pemukiman warga biasa.
"Sekarang pertanyaannya yang mau dibongkar itu kafe-kafe (tempat prostitusi) atau semua rumah warga juga?" tanya warga pada Liputan6. Tak hanya itu, salah satu warga pun merasa keberatan dengan pembongkaran kaasan prostitusi tersebut."Itu kalau mau dibongkar, dampaknya bakal luas sekali. Dari kafe-kafe itu kan bisa menghidupi ribuan orang," ujar salah seorang warga lainnya.