Sukses

Lifestyle

Hendak Diperkosa, Perempuan Ini Potong Kemaluan Iparnya

Fimela.com, Jakarta Vimlesh Koul, seorang ibu dari tiga anak asal Bhopal, India, memotong alat kelamin iparnya. Times of India menulis, perempuan berusia 32 tahun itu lantas berjalan ke kantor polisi sambil membawa organ yang terpenggal milik iparnya tersebut. Ditemani ketiga anaknya, Vimlesh membuat para polisi terkejut bukan kepalang. 

Dilansir dari media yang sama, dia membawa organ yang terpenggal sebagai bukti. Dia menyatakan, memotong organ genital merupakan satu-satunya cara untuk menghentikan 'serangan' iparnya yang mencoba untuk memperkosa Vimlesh. Daily Mail menulis, dia tinggal bersama iparnya karena sang suami bekerja di Nashik, Maharashtra, yang lokasinya sangat jauh dari Bhopal. 

Namun, bukannya saling menjaga, saudara iparnya justru berkali-kali 'menyerangnya.' Pada saat itu, Vimlesh merasa sudah tak sanggup lagi dan berpura-pura untuk mau 'tidur' bersama iparnya agar bisa memotong kemaluan iparnya. Dengan begitu, tulis Hindustan Times, iparnya tidak akan pernah bisa lagi 'menyerangnya.' 

Sebelum polisi berhasil memberikan penanganan kepada sang ipar yang terluka parah, dia sudah gantung diri di pohon, 300 m dari rumahnya. "Dia diduga bunuh diri karena malu...Mertua Vimlesh tidak tahu tentang kejadian ini karena (sang ipar) tidak mengeluarkan suara apa pun," kata inspektur setempat, Arti Chourate kepada Hindustan Times. 

Hendak Diperkosa, Perempuan Ini Potong Kemaluan Iparnya | via: Dailymail.co.uk

Meskipun Vimlesh mengatakan perbuatannya atas dasar membela diri, polisi perlu melakukan penyelidikan lebih mendalam. Arti mengatakan kepada media yang sama, kondisi Vimlesh kini masih sangat terguncang. Meskipun dia kini masih berada di desa, aparat telah mendaftarkan kasusnya di bawah pasal 307 dan akan segera menahannya.

Hendak Diperkosa, Perempuan Ini Potong Kemaluan Iparnya | via: theguardian.com

Sementara itu, menurut juru bicara kepolisian Sidhi Abid Khan, Vimlesh telah didakwa percobaan pembunuhan. Meskipun begitu, Daily Mail menulis, Sidhi menganggap kasus ini sangat jarang terjadi dan harus diselidiki terlebih dahulu, agar kepolisian dapat memutuskan persoalan dengan tepat. "Ini adalah kasus yang jarang terjadi dan telah diselidiki untuk menentukan tuduhan yang tepat," katanya seperti dilansir dari Daily Mail. 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading