Fimela.com, Jakarta Berawal dari kasus 'fortuner maut', nama Kalijodo rajin mondar-mandir di telinga publik. Pasalnya, sebelum kecelakaan nahas yang terjadi pada Senin (8/2) sekitar pukul 04.10 WIB tersebut, sang pengemudi, Riki Agung Prasetyo, baru saja menghabiskan malam di kawasan Kalijodo.
Bukan saja soal titik awal tragedi nahas yang merenggut nyawa empat orang sekaligus. Wacana penertiban Kalijodo yang dilontarkan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membuat kawasan prostitusi yang ada di Jalan Kepanduan II, Kelurahan Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara itu pun kian santer dibicarakan.
Advertisement
Baca Juga
Meski kekhawatiran akan penyebaran Pekerja Seks Komersial (PSK) di Jakarta sempat menyeruak, namun nyatanya Ahok tak takut dengan risiko itu. "Ya saya sih nggak masalah, kan saya tekankan soal prostitusi jangan liar lah, kalau liar nggak bener. Tapi kan kita memang nggak mau izinin. Ya sudah kita bongkar ajalah buat hijau (taman)," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (11/2), seperti diwartakan Liputan6.com.
Lebih lanjut ia menuturkan, PSK di Kalijodo banyak yang bukan warga Jakarta. Para pemilik usaha juga tak mungkin tinggal di area setempat. "Itu kan rata-rata KTP bukan DKI. Yang punya situ rata-rata nggak tinggal di situ, bos-bosnya mana mungkin tinggal di situ. Cewek-ceweknya pasti bukan KTP DKI," imbuh Ahok, seperti dilaporkan Liputan6.com.
Meski demikian, jika PSK dengan sukarela meninggalkan Kalijodo dan memilih pulang kampung, pemerintah provinsi DKI Jakarta akan mengulurkan bantuan berupa biaya transportasi sampai ke kampung halaman. "Kalau pulang kampung mah gampang, kan kita ada dana," pungkas Ahok, seperti dilansir Liputan6.com.