Fimela.com, Jakarta Berita nahas datang dari TNI Angkatan Udara. Super Tucano yang memiliki mesin tunggal merupakan pesawat yang lincah. Namun nasib berkata lain, pesawat ini pun jatuh di Malang dan memakan empat korban. Super Tucano sendiri merupakan pesawat cocok untuk operasi penyergapan dan pencegatan di darat, intelijen patroli darat dan maritim terbatas.
Baca Juga
Dilansir dari Liputan6, pesawat ini didedikasikan untuk menggantikan handal battle prvel OV-10F Bronco sebagai pesawat tempur buatan Rockwell Internasional Amerika Serikat. Sejak dibeli pada tahun 1975 hingga 1976 dalam kekuatan satu skuadron penuh, Super Tucano belum pernah gagal menjalankan misinya.
Miliki 7 senapan mesin, pesawat ini memiliki 2 unit senapan mesin FN Herstal M3P kaliber 12,7 mm jenis di bagian sayap, 1 unit kanon GIAT M20A1 kaliber 20 mm di badan pesawat, senapan mesin FN Herstal HMP kaliber 12,7 mm, dan 4 mini gun Dillon Aero M134 kaliber 7,62 mm.
Advertisement
Tak hanya itu, 4 unit roket berkaliber 70 mm pun menghiasi masing-masing sayapnya. Roket tersebut digunakan untuk pertempuran udara atau menembak yartget yang ada di darat. Hal istimewa lain, Super Tucano juga bisa membawa bom dalam tugas khusus.