Fimela.com, Jakarta Bagi setiap siswa, momen kelulusan merupakan hal yang selalu ditunggu. Membuat buku tahunan dan mengisinya dengan sederet foto penuh kebahagiaan, menjadikannya benda yang penampung kisah.
Baca Juga
Namun, kisah tragis datang menimpa seorang anak dari Kanada. Adalah Laura Hill, anak perempuan yang telah didiagnosa leukimia sejak usia 13 tahun. Ia telah melakukan berbagai macam usaha untuk penyembuhannya. Malang, perjuangannya pun berakhir di usia 18. Hal tersebut membuat Laura tak dapat merasakan rasa bahagia akan kelulusannya.
Perjuangan gadis ini sangat luar biasa, dimulai transplantasi sel induk telah ditunda beberapa kali meski sudah mendapatkan donor yang sesuai. Alasannya, rumah sakit di Kanada kehabisan ruangan yang memiliki tekanan udara tinggi. Setelah berbulan-bulan menunggu, bulan Agustus tahun 2015, Lara pun akhirnya bisa melakukan operasi.
Advertisement
Sayangnya, penyakit kanker yang sudah berusaha dihilangkan pasca operasi kembali muncul di bulan November. Laura pun berencana untuk pindah ke California’s City of Hope untuk perawatan tambahan. Sayang, hal tersebut harus kembali ditunda karena masalah medis.
Seminggu kemudian, Laura meninggal dunia tanpa bisa merasakan kelulusan bersama teman-teman sekelasnya. Namun, karena cinta yang sangat mendalam, teman sekelasnya pun melakukan hal yang tak terduga. Mereka menuliskan pesan penuh warna di peti mati Laura yang berisikan rasa cinta.