Fimela.com, Jakarta Kasus penculikan disertai dugaan kekerasan seksual yang terjadi pada bocah J di Depok, Jawa Barat menjadi perhatian banyak orang, termasuk Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA). Ketua Komnas PA Arist Merdeka Sirait mengatakan sudah sejak lama pihaknya mewanti-wanti para orangtua jika kekerasan seksual anak bisa dilakukan oleh orang terdekat mereka. "Bukan hanya dalam keluarga, tapi juga di lingkungan sekitar, seperti tetangga dan sebagainya," ujar Pak Arist saat dihubungi Bintang.com melalui ponsel, Selasa (9/2/2016).
Baca Juga
Mudahnya orang terdekat melakukan kekerasan seksual pada anak dikarenakan pelaku sudah lebih dulu memperhatikan keseharian si bocah. Pak Arist menambahkan, anak yang sudah diketahui kesukaan dan kegemarannya menjadi lebih mudah untuk didekati. Pelaku memanfaatkan kepolosan anak-anak dengan mengiming-imingi mereka. "Biasanya yang buat iming-iming merupakan hal yang disukai anak. Seperti J yang hobi main PlayStation atau PS. Pelaku mendekati J dengan diajak main PS ke rumahnya. Jadi si J mau diajak naik motor oleh pelaku," tambah Pak Arist.
Advertisement
Lantas bagaimana melindungi anak agar tidak terpancing oleh para pedofil dan penjahat? Kuncinya ada 2 yakni komunikasi dan perhatian. "Jangan mentang-mentang orangtua bekerja lalu anak diajarkan mandiri. Pergi sekolah sendiri dan sebagainya. Itu salah! Anak tetap harus diawasi dan diperhatikan," tegas pria asal Pematang Siantar ini.
Dalam komunikasi bersama anak, berilah pemahaman agar dia bisa membekali dan melindungi dirinya sendiri. Termasuk tidak boleh menerima pemberian orang lain tanpa seizin ayah dan ibunya. Selain itu orangtua juga harus peka dengan perubahan anak. Jika ada anak yang tiba-tiba sikapnya berbeda seperti menangis, jangan langsung menghakiminya cengeng. Bisa jadi dia hendak mengkomunikasikan sesuatu tapi tidak bisa keluar dari mulutnya. "Selain itu, minta peran serta masyarakat sekitar. Jika menemukan hal yang dianggap janggal, segera laporkan pada pihak berwenang dan waspadai anak," ujar Arist menutup pembicaraan.