Fimela.com, Jakarta Masinton Pasaribu, anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Fraksi PDI Perjuangan membantah pelaporan yang dilakukan Dita Aditia Ismawati, staf ahli DPR. Dia mengatakan kepada Liputan6, pelaporan tersebut merupakan pembunuhan karakter. Dia juga mengaku 'mencium' motif politis dibalik pelaporan tersebut.
"Aku dituduh mukul dia, ini jelas pembunuhan karakter. Karena kejadianya itu 21 Januari 2016, sudah mau 10 hari, terus tiba-tiba melakukan pelaporan ke polisi. Ya aneh," ujar Masinton, Sabtu (30/1) lalu kepada Liputan6.
Baca Juga
Masinton menganggap, pelaporan yang terlambat, bahkan hampir 10 hari sejak hari kejadiannya, justru menandakan suatu kejanggalan. Terlebih lagi, Masinton membantah pelaporan yang dilakukan Dita terkait dugaan tindak penganiayaan pada Sabtu (30/1) lalu.
Advertisement
Sementara, Anggota Badan Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Wibi Andrino yang mendampingi Dita mengatakan kepada Liputan6 tidak memiliki motif apa pun saat melaporkan aksi yang dituding sebagai kekerasan kepada Bareskrim.
"Ini kita mau mengangkat asas keadilan, ada seorang wanita dipukul, gitu loh. Ini jangan sampai terjadi lagi," katanya kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu (31/1) kemarin.
Masinton menjelaskan kepada Liputan6, kejadiannya tepat pada hari Kamis (21/1), pada malam hari. Dia bersama staf ahli yang lain baru pulang dari sebuah acara. Tidak berapa lama, staf ahlinya itu ditelepon Dita yang minta dijemput di daerah Cikini karena sedang mabuk.
"Karena sudah malam saya antar saja. Supirku yang ke dalam. Dita jalan sempoyongan sambil dipapah. Terus dia duduk depan. Sopirku duduk di sampingku. Kemudian kami jemput mobil Dita di kantor Nasdem. Mobil Dita lalu dibawa oleh sopirku," ujar Masinton kepada Liputan6. Dia juga menambahkan, mobilnya disetir staf ahli yang lain.
Selama di dalam mobil, Masinton mengaku kepada Liputan6, Dita bertingkah histeris dan bahkan sempat menarik stir ke kiri hingga mobil oleng. Karena berusaha menyelamatkan diri, mobil terpaksa direm secara mendadak. Karena ingin menepis tangan Dita, tangan sopir yang membawa mobil tersebut lantas tak sengaja mengenai wajah Dita.
Menyikapi Dita yang sedang mabuk berat, Maisnton mengaku lebih memilih diam. "Namanya mabok gua diem aja lah. Habis itu dia turun teriak-teriak. Di MTH Square, dia turun. Tadinya ditawari berobat dan Dita jawab gak papa dan gak ada darah apa-apa," papar Masinton kepada Liputan6.