Fimela.com, Jakarta Perlahan tetapi pasti, misteri kematian Wayan Mirna Salihin usai menyeruput es kopi Vietnam di kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat pada Rabu (6/1/2016) kini sudah mulai terkuak. Polisi telah berhasil mengumpulkan empat bukti untuk menjerat tersangka yang menabur racun sianida ke dalam gelas kopi Mirna. Dua teman Mirna, yakni Hani dan Jessica Kumala Wongso yang menjadi saksi kunci juga telah dimintai keterangannya.
Baca Juga
Namun memang tak mudah untuk menetapkan siapa pelaku yang tega membunuh Mirna dengan cara keji seperti itu. Apalagi Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Krishna Murti sempat mengungkapkan bahwa satu saksi diduga telah memberikan kesaksian palsu terkait kematian Mirna. Memang belum bisa diketahui siapa yang berbohong, namun dari bahasa tubuh para saksi kita juga dapat mengungkap beberapa hal yang menarik.
Untuk itu secara langsung Bintang.com mewawancarai Psikolog dan Ahli Mikro Ekspresi, Poppy Amalya dan mencoba untuk mengungkap arti bahasa tubuh dari Jessica saat menyampaikan pernyataannya di salah satu stasiun televisi swasta nasional beberapa waktu lalu. “Dalam rekaman ini kita bisa melihat bahwa Jessica ingin bicara ke publik bahwa dia tidak merasa bersalah, makanya dia ingin publish dengan cara dia berani,” ungkap Poppy Amalya saat ditemui di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Rabu (27/1/2016).
Advertisement
Tapi, dalam rekaman tersebut Poppy juga melihat sebuah kejanggalan yang ditunjukkan oleh Jessica ketika mengungkapkan pernyataannya. “Berdasarkan dari verbal konten, berdasarkan dari isi cerita di video ini dia (Jessica) menceritakan dengan sangat detail. Dia mengingat menit dan jamnya. Justru kalau detail itu agak membingungkan. Kok bisa dia cerita detail sampai jam-jamnya?” jelas Poppy.
Tak hanya soal pernyataan Jessica Kumala Wongso, Poppy juga menganalisa beberapa gerakan tubuh yang diperlihatkan Jessica ketika membantah tuduhan bahwa dirinyalah yang telah menaruh sianida ke dalam kopi yang diminum oleh Mirna. “Jadi saat dia bicara ‘saya tidak menaruh apa-apa di kopinya Mirna’ dia langsung nunduk ke bawah. Fokusnya hilang, intonasinya menurun, jadi seperti ada keraguan dengan statementnya sendiri. Tinggal di analisa kenapa ragu ya?” pungkasnya.