Fimela.com, Jakarta Rico Patikasih, salah satu pelaku pengeroyokan polisi saat penggerebekan narkoba di daerah Matraman pada Senin (18/1/2016), akhirnya tewas di tembak polisi pada Jumat (22/1/2016). Semasa hidup Rico dikenal sebagai pria bertato yang suka membuat onar. Karena sering membuat masalah Rico juga sering keluar masuk penjara karena kasus yang berbeda-beda.
Baca Juga
Seakan tak pernah jera, Rico yang dinilai keluarganya sebagai pria pemalas itu malah memilih jalan hidup dengan menjadi bandra narkoba. Keluarga Rico pun mengaku tak aneh jika Rico suka pulang pergi tanpa kabar. "Dia baru pulang Senin malam setelah seminggu tidak pulang. Habis itu dia tidak pernah keluar rumah lagi sampai hari ini,” ungkap Kakak ipar Rico Angel Abraham, seperti dikutip dari Liputan6.com, Minggu (24/1/2016).
Advertisement
Sebelum akhirnya tewas diberondong timah panas tim satgas gabungan dari Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Timur, Jakarta Pusat dan tim khusus Polda Metro Jaya, bandar narkoba yang sekujur tubuhnya dipenuhi dengan tato itu terlebih dahulu melawan. Dari perlawanan tersebut diketahui bahwa selain narkoba Rico juga memiliki puluhan peluru senjata api.
"Dia bertahan sampai 1 jam, berarti pelurunya banyak toh. Tadi sih anggota memperkirakan ada 60 butir," ujar Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Hendro Pandowo. Petugas pun menembakkan gas air mata dan melempar bom asap untuk membekuk Rico. Namun, Rico masih terus melawan hingga akhirnya polisi menembaknya. Rico Patikasih dan seorang bandar narkoba lainnya, yakni Ade Badak akhirnya kehilangan nyawa setelah diterjang timah panas petugas.