Fimela.com, Jakarta Bukan rahasia lagi bila masyarakat Jepang yang kreatif dan sagat menjaga adat istiadat mempunyai ragam kuliner yang sangat enak. Masyarakat Indonesia pun banyak yang menggemari makanan dari negeri matahari tersebut karena cita rasa kedua negara memang tidak beda jauh. Rasa manis yang menjadi pengikat seseorang untuk menyukai sebuah makanan pun kerap dijadikan andalan dalam beberapa resep. Untuk kamu yang belum tahu makanan manis khas Jepang apa saja yang mesti kamu coba, berikut beberapa di antaranya.
Baca Juga
Dorayaki. Penggemar film Doraemon pasti tidak asing lagi dengan kue satu ini. Kue kesukaan si robot kucing Doraemon ini berbentuk bulat pipih dan di tengahnya berisi madu. Rasa manis madu dan sejuta khasiatnya, telah banyak mengundang penggemar baik dari anak-anak maupun dewasa.
Wasanbon. Mengantre di posisi selanjutnya, ada Wasanbon atau permen manis. Wasanbon diolah dari produk gula lokal Jepang yang dibanderol lebih mahal ketimbang gula impor karena kualitasnya yang sangat bagus. Untuk menarik perhatian dan menjadi ciri khasnya, Wasanbon ini dibentuk beraneka ragam, misalnya gunung, bunga, dan hewan. Tentu saja, bentuk yang lucu tersebut semakin membuat kamu penasaran untuk merasakan manisnya.
Advertisement
Hanabiramochi. Merupakan kuliner manis khas Jepang yang muncul di setiap acara pergantian tahun. Hanabiramochi mempunyai bentuk dan warna yang sangat mudah dikenali, yakni seperti kelopak bunga dan berwarna merah jambu. Sebab itu, ia diberi nama Hanabiramochi karena mochi berarti kelopak bunga dalam bahasa Jepang. Kue ini pun sangat digemari karena di dalamnya berisi kacang hijau manis. Biasanya, Hanabiramochi akan dinikmati bersama teh untuk menyambut tahun baru.
Sakuramochi. Kuliner manis Jepang terakhir yang tidak boleh kamu lewatkan adalah Sakuramochi. Bentuk dan warna kue Sakuramochi sangat mirip dengan Hanabiramochi di atas, akan tetapi ia dibungkus dengan daun pohon sakura yang menjadi ciri khas negeri ini. Selain itu, ia juga diisi dengan kacang merah di dalamnya dan dinikmati pada upacara Hinamatsuri atau hari gadis yang jatuh setiap 3 Maret. (M. Sufyan)