Fimela.com, Jakarta Kebiasaan masyarakat Indonesia sangat menarik untuk didiskusikan, apalagi setiap suku pasti memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Orang Sunda, misalnya, dikenal sebagai penduduk yang ramah tamah dan suka bercanda. Stereotip lain bahkan mengatakan bahwa gadis-gadis Sunda sangat cantik dan selalu menjadi kembang desa di manapun mereka tinggal. Namun, kebiasaan ‘ajaib’ orang Sunda tak hanya berhenti sampai di sini karena mereka masih mempunyai banyak kebiasaan menarik. Apa saja itu?
Baca Juga
Huruf F dibaca P. Mungkin, kentalnya aksen Jawa membuat orang Sunda senang untuk mengganti huruf F menjadi P. Jangan heran jika kemudian orang Sunda yang tinggal di dekat rumah kamu sering membaca kata yang mengandung huruf F menjadi P, semisal fitnah menjadi pitnah, fulus menjadi pulus, flu menjadi plu, dsb. Terdengar konyol dan aneh memang di telinga orang lain, tapi itu justru menjadi kebiasaan ‘ajaib’ orang Sunda.
Tambahan ‘teh’ dan ‘mah’ pada kalimat. Penonton setia tayangan televisi pasti paham betul dengan kebiasaan ‘ajaib’ orang Sunda yang suka menambahkan kata ‘teh’ dan ‘mah’. Artis Sule yang terkenal lewat sebuah acara komedi, kerap kita dengar berkata,”Saya teh orang Sunda. Orang tua saya mah asli sono.” Meski hanya menambahkan dua kata tersebut di setiap kalimat yang diucapkan, hal tersebut sudah cukup untuk menjadi ciri khas kebiasaan mereka.
Advertisement
Gengsi tinggi dan jarang merantau. Orang Sunda disebut-sebut mempunyai gengsi yang sangat tinggi dalam hidup bersosial masyarakat. Mereka pun rela mengeluarkan banyak uang demi bisa bersekolah, kuliah, dan bekerja di tempat yang bernilai prestise tinggi. Kebiasaan ‘ajaib’ orang Sunda lainnya ialah mereka jarang merantau karena berlokasi dekat dengan dua kota besar, yakni Bandung dan Jakarta, serta tercukupinya berbagai kebutuhan, seperti kantor, mall, sekolah, tempat wisata, dll.
Gemar sholat dan makan sambal. Satu kebiasaan ‘ajaib’ orang Sunda ialah mereka selalu mengutamakan sholat di manapun berada, tak peduli sedang berada di sekolah dan kampus ataupun sedang bekerja di kantor dan sawah. Itulah sebabnya, orang Sunda dikenal sangat religius. Selain itu, mereka juga gemar makan sambal. Berbagai macam kuliner pedas tersedia di tanah Sunda, seperti sambal goreng terasi, ayam, tempe, dan tahu bakar, lalapan, sambal kecap, dan masih banyak lagi. (M.Sufyan)