Sukses

Lifestyle

Disangka Lambang Nazi, Jepang Hapuskan Swastika dari Kuil Buddha

Fimela.com, Jakarta Jadi salah satu destinasi impian di Asia, Jepang goda pelancong dunia dengan berbagai pesona yang mungkin tak akan didapatkan di belahan dunia lain. Tempat di mana panorama alam memukau berpadu serasi dengan kearifan budaya lokal ini memberi warna lain akan eksotisme daratan Asia.

Sudah jadi rahasia umum, Jepang memang terkenal akan keelokan kuil-kuil Buddha yang tersebar hingga ke sudut negeri. Baru-baru ini, kabar akan 'pemugaran' Kuil Buddha tersebut hangat di perbincangan publik dunia. Bukan renovasi biasa, namun menghilangkan salah satu pelengkapnya, yakni lambang swastika.

Lambang swastika di Kuil Buddha Hasedera, Kamakura, Jepang. | via: Victor Korchenko/All Canada Photos/Corbis

Bagi beberapa orang, swastika selalu lekat dengan rezim Nazi. Padahal, lambang kuno Sanskerta itu sudah diadaptasi ke bangunan religius jauh sebelum Nazi mengklaimnya. Telegraph memuat, pihak pemerintah Jepang akhirnya mengumumkan rencana untuk mengganti swastika dengan gambar kovensional berupa pagoda tiga berjenjang.

Memberitahu Telegraph, ahli komunikasi dari Universitas Hokkaido Bunkyo, Makoto Watanabe, menuturkan, Jepang sudah menggunakan simbol itu selama beribu-ribu tahun sebelum akhirnya tersemat pada bendera nazi. Namun, penghapusan ini bersifat positif demi menghindari kesalahpahaman terhadap makna swastika yang sebenarnya.

Swastika jadi lambang untuk menunjukkan Kuil Buddha di Jepang. | via: Keith Hamm

Lambang yang akan menggantikan swastika. | via: Daily Mail

Selain tertera di bangunan, swastika pun sempat digunakan sebagai penunjuk lokasi Kuil Buddha di Jepang pada lembaran peta. Di Jepang sendiri, karakter yang dikenal sebagai manji itu biasa digunakan untuk merepresentasi 10.000 klan keluarga sejak abad pertengahan.

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading