Fimela.com, Jakarta Hati seorang pria yang sudah berumur 74 tahun hancur lantaran tak ada lagi tempat tinggal dan uang untuk menyambung hidup. Hatinya lebih perih ketika tahu apartemen tiga kamar tempatnya berteduh telah dijual putranya. Penderitaan kakek ini ternyata belum juga usai. Putranya melakukan beberapa perbuatan buruk terhadapnya.
Baca Juga
Pria asal Singapura ini, tulis The Star, akhirnya terpaksa harus tinggal bersama saudara jauhnya dan bertahan hidup dengan dua kali makan dalam sehari. Dia memang memiliki anak perempuan. Tapi miris, dia tak berdaya mengurus ayahnya yang kian melemah dari hari ke hari, lantaran telah lama menderita penyakit mental.
Kepada The Sunday Times, pria yang tidak ingin disebutkan namanya ini juga mengatakan, anak perempuannya juga terkadang melakukan kekerasan. Sementara itu, istrinya yang berada di panti jompo juga tak bisa menolong kakek berwajah oriental ini. Karena itu, dia terpaksa mengungsi ke rumah kerabat jauhnya.
Advertisement
Sebelumnya, menurut Asia One, anaknya ini terus-menerus membujuk ayahnya agar 'melepaskan' apartemen yang sudah lama ia tinggali. Meskipun ayah dari dua orang anak ini tidak menyetujuinya, tetap saja terus dibujuk. Hingga akhirnya dia menyadari semua uangnya di bank ludes dipakai putranya yang sudah berumur 40-an itu.
"Saya menanyakan ke mana uangnya, dia menjawab sudah dia habiskan. Saya rasa dia memiliki utang kepada bank," ceritanya kepada The Star. Tak hanya menjual tempat tinggal dan menyapu habis uang simpanannya di bank, ternyata putranya ini juga berani mengancam ayah kandungnya.
"Dia bilang akan lapor polisi kalau saya terus-menerus meneleponnya. Dia juga bilang jangan ganggu dia lagi," tuturnya seperti yang dikutip dari The Star. Sikap putranya ini memang sejak lama tidak terlalu baik kepada ayahnya. Sebelum dia mencampakkan ayahnya tanpa tempat tinggal, putranya sangat jarang memberikan uang. Bahkan sekalipun dia meminta. Padahal, kakek yang sudah 'berkepala' tujuh ini menderita sejumlah penyakit termasuk diabetes dan arthritis.