Fimela.com, Jakarta Sempat diluluh-lantahkan gempa bumi pada 25 April dan 12 Mei 2015 lalu, Nepal perlahan bangkit untuk kembali mempersembahkan pesona negeri atap dunia. Meski masih terlihat kepingan bangunan di satu-dua sudut kota Kathmandu, namun seperti dimuat Telegraph, sudah banyak fasilitas yang rampung dari renovasi.
Bahkan Durbar Square yang semula tutup pun sudah kembali dipadati turis sejak enam bulan lalu. Bangunan megah yang sudah berdiri sejak abad ke-14 di Durbar Sqare malah meninggalkan kesan tak tersentuh ganasnya guncangan gempa bumi. Pemugaran sudah kembali memoles 'rupa' Durbar Square untuk elok lagi seperti sedia kala.
Baca Juga
Terkenal sebagai negara di mana gunung saling sambung-menyambung, sejumlah jalur pendakian pun sudah dibuka kembali, termasuk Annapurna dan sang raksasa Everest. Sudah jadi rahasia umum kalau Nepal adalah gerbang Everest dalam versi yang lebih murah daripada Tibet.
Advertisement
Karena matahari bersinar lebih lama dan udara jauh dari kesan beku di bulan Maret dan April, menurut Lonely Planet, saat itu jadi yang paling baik untuk mengunjungi negara tetangga India tersebut. Waktu lainnya, yakni Juni hingga akhir September, di saat 'karpet hijau' terbentang dengan begitu luas di padang-padang Nepal.
Beberapa destinasi yang sudah dibuka normal untuk turis di Nepal, yakni Kathmandu, area Everest, Annapurna, Chitwan, Lumbini, dan Manasulu. Namun kalau ingin bertandang ke wilayah bukit Langyang, Arniko Highway jangan lupa bertanya kepada pemandu setepat terkait keamanan area.