Fimela.com, Jakarta Ditengah-tengah kasus 'penculikan' dan perekrutan anggota organisasi terlarang, Gerakan Fajar Nusantara, atau Gafatar, nama Ahmad Musadeq kembali ramai dibicarakan. Pasalnya, masyarakat yang sudah resah lantaran organisasi ini berkedok lembaga masyarakat yang melakukan kegiatan sosial.
Baca Juga
Ahmad Musadeq, pemimpin Al Qiyadah Al Islamiyah, yang dulu pernah mengaku sebagai nabi terakhir setelah Nabi Muhammad SAW ini memang telah ditangkap dan sempat menyatakan sudah bertaubat. Meskipun begitu, ternyata Musadeq masih bergerak di bawah tanah bersama organisasi barunya.
Liputan6 menulis, Kepala Divisi Humas Porli Irjen Anton Charliyan menduga Musadeq merupakan pemimpin dari Gafatar, lantaran pokok ajaran Gafatar dengan Al Qiyadah Al Islamiyah serupa. "
Advertisement
"Salah satu pernyataannya (kelompok Gafatar), Nabi Muhammad bukan nabi terakhir, tapi ada utusan terakhir yakni AM yang ada di LP Cipinang yang merupakan guru besar utusan Gafatar ini. Satu orang anggota kelompok ini juga ada yang diproses ke pengadilan di Sulawesi Tenggara," kata Anton kepada Liputan6.
Meskipun Musadeq mendekam di penjara, Anton mengaku akan tetap terus menelisik kegiatan dari kelompok Gafatar ini. Terlebih lagi, ketika pemimpin utama tertangkap, ideologi mereka tidak akan pernah mati. Mereka akan menetapkan pemimpin sementara yang bisa melaksanakan perintah pemimpin utama dari balik jeruji.