Fimela.com, Jakarta Meski harga visanya 'selangit', namun bagi berapa pelancong, Inggris tetap jadi destinasi impian. Bagaimana tidak? Jalan-jalan artistik London seakan tak henti memanggil untuk dijelajahi, pun godaan memasuki 'lorong waktu' demi kembali ke tahun 60-an, di mana anggota The Beatles wara-wiri di pusat mau pun pinggiran kota Liverpool, begitu sulit ditolak.
Namun, pesona negara yang terpisah dari daratan utama Eropa ini ternyata tak melulu soal bangunan megah, atau kota-kota asal band legendaris dunia. Satu pengalaman unik yang bisa dicoba di negara yang terkenal akan produksi wine-nya ini adalah 'menghabiskan' malam di gereja bersejarah.
Advertisement
Baca Juga
Dimuat National Geographic, adalah Churches Conservation Trust yang membuat hal mustahil itu jadi mungkin. Aksi yang bertujuan untuk melindungi gereja bersejarah di seluruh daratan Inggris ini kian menambah alasan untuk merambah pesona negara monarki tersebut.
Berkatnya, beberapa gereja bersejarah di Inggris bertransformasi menjadi hostel kala malam hari 'turun'. Memberitahu National Geographic, pemimpin Churches Conservation Trust, Peter Aiers, menuturkan bahwa ide brilian yang mendapat dukungan pemerintah setempat ini merupakan upaya untuk memadukan sejarah ratusan tahun dengan dunia modern.
Gereja-gereja itu adalah St. Cyriac dan St. Julitta, Swaffham Prior, di dekat Cambridge. Juga, beberapa di desa Aldwincle, Northamptonshire. Ruang kamar di dalam gereja-gereja tersebut memungkinankan pengunjung untuk tidur menggunakan kasur lipat yang nyaman. Balutan arsitektur memesona bangunan yang beberapa berasal dari abad ke-14 ini sanggup memberikan panorama berbeda. Jadi, sensasi tidur pun hampir pasti berbeda.