Fimela.com, Jakarta Beberapa hari ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan kasus kematian seorang gadis cantik berusia 27 tahun di sebuah kafe yang terletak di daerah Jakarta Pusat pada 6 Januari 2016 lalu. Setelah meminum es kopi Vietnam, korban yang bernama Wayan Mirna mendadak kejang dan mulutnyapun mengeluarkan busa.
Baca Juga
Kematian yang tidak wajar tersebut membuat kepolisian bekerja lebih ekstra untuk mengungkap penyebab tewasnya Mirna. Hasil otopsi yang telah dilakukan pada Minggu (10/1/2016) di RS Polri Kramat Jati menemukan bahwa tubuh Mirna kemasukan zat yang bersifat korosif, seperti sianida.
Lalu apakah dan seberapa bahayanyakah zat sianida bagi manusia? Senyawa kimia yang mengandung kelompok siano C≡N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen tentu saja tidak aman bagi tubuh manusia, karena biasanya zat tersebut digunakan dalam industri pertambangan emas. Jika tubuh manusia kemasukan zat sianida maka zat tersebut akan langsung menyerang pembuluh darah jantung, menutup aliran darah sehingga korban kolaps atau bahkan yang terburuk adalah menyebabkan kematian.
Advertisement
Selain sianida berikut ini adalah tiga racun mematikan bagi manusia. Pertama, Arsenik atau yang lebih dikenal dengan sebutan arsenikum. Arsenik adalah bahan metaloid yang dikenal sangat beracun. Seseorang yang terkena zat ini biasanya akan mengalami kelumpuhan. Selain juga bisa menyebabkan kanker, zat arsenik juga dapat merusak sistem pencernaan sehingga dapat menyebabkan kematian karena korban mengalami shock.
Kedua, Botulisme, disebabkan oleh racun saraf yang dikenal sebagai 'botulin' yang diproduksi oleh bakteri 'Clostridium botulinum'. Racun dari bakteri tersebut memang dikenal paling ganas dan mematikan sehingga tak heran bila botulisme dilarang digunakan sebagai senjata biologis dalam peperangan. Racun dari bakteri tersebut dapat menyerang sistem saraf sehingga korban akan merasakan sakit yang luar biasa dan berujung pada kematian.
Racun mematikan yang ketiga adalah Tetrodotoksin, zat ini biasanya terdapat di dalam ikan puffer (ikan buntal). Sehingga tidak heran apabila ikan buntal dianggap sebagai ikan terlarang untuk dikonsumsi. Tetrodotoksin juga memiliki efek yang lebih berbahaya dari sianida. Bukan hanya ditemukan dalam tubuh ikan buntal, racun tersebut juga kini ada dalam bentuk bubuk. Memakan 1 mg tetrodotoksin bisa langsung menyebabkan kematian.