Fimela.com, Jakarta Seiring bergulirnya waktu, istilah foto makin beragam. Mulai dari selfie, wefie, hingga groovie kerap digunakan sebagai kategorisasi dari foto itu sendiri. Ragam sebutan foto ini seakan berjalan selaras dengan berbagai ide kreatif, unik, dan terkadang irasional demi hasilkan potret memuaskan.
Belakangan yang lagi ramai digandrung, yakni foto di lampu merah. Entah terinspirasi oleh cover album band legendaris asal Liverpool, Britania Raya, The Beatles, atau memang ide itu tercetus tiba-tiba, diunggah di media sosial, dan banyak diadaptasi oleh banyak orang.
Advertisement
Baca Juga
Bukan foto berjalan seperti yang dilakoni Ringo Starr, George Harrison, John Lennon, dan Paul McCartney, mereka yang melakoni 'sesi pemotretan' di lampu merah ini mengusung berbagai tema. Mulai dari yang mengenakan handuk, kardus, piama, hingga bermain kartu, semua dilakoni di zebra cross di lampu merah.
Beberapa memang memuji potret tersebut sebagai satu keunikan, namun tak sedikit juga yang kontra akan ide 'kreatif' tersebut. Karenanya kata-kata seperti hilang rasa malu, tak berpendidikan, serta jauh dari tindakan cerdas pun menghiasi kolom komentar di salah satu akun Instagram.
Selain itu, tentu saja faktor berbahaya pun masuk dalam pertimbangan risiko foto di lampu merah. Hanya dalam hitungan menit (malah terkadang detik), 'model' harus berpose demi mendapatkan foto yang diinginkan. Jadi menurutmu, tren foto di lampu merah ini cenderung unik atau malah jadi cerminan tindakan bodoh?