Fimela.com, Jakarta Air mata jelas terlihat mengalir di pipi Amber Amour pada satu potret yang diunggah di akun Instagram miliknya November lalu. Pada caption foto, perempuan berusia 27 tahun itu menjelaskan detail pemerkosaan yang baru saja dialaminya. Bukan tanpa alasan "aksi" itu dilakukan oleh Amber.
Memberitahu Marie Clare, perempuan asal Cape Town, Afrika Selatan, itu mengungkapkan bahwa ia ingin memberitahu para korban pemerkosaan kalau mereka pun punya hak 'angkat bicara'. "Jadi hal pertama yang aku lakukan adalah mengambil foto dan menuliskan tentang apa yang baru terjadi," ujarnya.
Masih berada di tempat kejadian perkara, yakni kamar mandi, berdiri bahkan tak terlintas di benak Amber. Yang bisa dilakukannya hanya menulis dan menulis. Caption tersebut memuat bahwa Amber sakit selama dua hari bekalangan dan waktu itu jadi kali pertama ia keluar rumah.
Advertisement
Ia pergi ke Hostel lama tempatnya menginap untuk meninggalkan note pada seorang teman, Nick, namun ada laki-laki lain di sana, yakni Shakir. Setelah mengikuti Amber ke lantai atas, Shakir bilang ia ingin pergi mandi dan turut mengajak Amber. Mengiyakan, Amber menuturkan kalau ia hanya ingin merasakan nyaman air hangat.
A photo posted by Amber Amour (@ambertheactivist) on
Setelah berada di kamar mandi, Shakir terus memaksa Amber berhubungan intim dengannya. Meski sudah menolak, namun Amber malah mendapat berbagai perlakukan kasar. Bahkan, Amber pun menuturkan bahwa dirinya sempat pingsan ketika "serangan ganas" itu menerjang.
Sebagaimana dimuat Daily Mail, gerakan 'angkat bicara' ini sebenarnya sudah rajin dikampayekan Amber setelah kali pertama ia diperkosa di New York pada 2014 silam. Amber hanya ingin publik memahami bahwa tak ada seorang pun yang pantas diperkosa dan tak ada korban pemerkosaan yang meminta akan hal itu.
Meta, salah satu perusahaan teknologi terbesar, baru saja meluncurkan sejumlah fitur baru yang bertujuan melindungi pengguna remaja dari ancaman sekstorsi.