Fimela.com, Jakarta Semalam Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengumumkan peresmian larangan ojek online seperti GoJek dan Grab Bike. Dia bersikeras jika ojek tidak bisa dikategorikan angkutan umum. Merujuk pada UU 2009, angkutan umum yang sesuai undang-undang yakni beroda tiga atau lebih dan berpelat kuning. Lah terus kenapa ojek biasa gak dilarang? Menteri Jonan berkilah ojek biasa itu tidak pernah dianggap sebagai transportasi publik, tetapi kalau GoJek atau Grab Bike ada badan hukumnya, izin usaha, dan sebagainya.
Baca Juga
Atas alasan Menteri Jonan ini netizen ngamuk. Terutama mereka yang sangat terbantu dengan keberadaan ojek online. Apalagi sekarang ojek online bisa sekalian dimintakan jasanya untuk belanja, kirim barang, beli makanan, atau jemput barang. Kebayang musim hujan begini, kamu ingin santap makanan enak di restoran favorit, tapi males keluar. Itulah gunanya ojek online. Mereka yang beli makanan, kita tertolong, dan mereka dapat penghasilan, jadi sama-sama untung, kan?
Karena keputusan Jonan itulah netizen akhirnya memaki menteri perhubungan tersebut lewat media sosial. Nih beberapa Bintang.com rangkumkan buat kamu. Bahkan pejabat-pejabat macam Pak Budiono (wakil presiden zaman Susilo Bambang Yudhoyono) ikutan berkicau soal ojek online, lho. Lihat sama-sama, yuk.
Advertisement
Pak Jonan, beri Gojek dll waktu untuk menata. Jangan dilarang. Ini suara orang tua. Salam.
— boediono (@boediono) December 18, 2015
Merujuk kepada 4 mata, kalau Gojek dilarang, ganti nama aja jadi “Bukan Gojek”.
— Gofar Hilman (@pergijauh) December 18, 2015
3 bulan lalu driver Gojek diundang presiden makan2, skrg Gojek dilarang. Jangan2 pelawak yg kemarin diundang, 3 bulan lagi ....
— Budiono Darsono (@budionodarsono) December 18, 2015
Pelarangan Gojek dan sejenis ini bukan ditekankan pada ojeknya tetapi penggunaan aplikasi online. #GagalPaham
— dokterMade (@blogdokter) December 18, 2015
Sept: rider Gojek makan bareng Presiden. Okt: Kemenkominfo ajak Gojek ke Amerika. Des: Kemenhub larang. Endonesaaah 😢
— DeR (@danrem) December 18, 2015
Setelah GoJek dizalimi Jonan, muncullah penggantinya... pic.twitter.com/tKNorrlYvZ
— akhmad sahal (@sahaL_AS) December 18, 2015
Kalo gojek gak ada, gimana nasib anak kos yg lagi demam gak punya pacar, terus kelaparan jam 11 malem dan gak punya kendaraan? :(
— Atika Nurkoestanti (@tikabanget) December 17, 2015
Mo mesen gojek buat ke masjid. Mo ngaduin menhub ke Gusti Allah. #eh
— savic ali (@savicali) December 18, 2015
di twitter gue anak-anak sibuk nanggapi gojek, fadli zon, dll. sementara di path masih dalam rangka mengenang dwp kemaren. :\
— Zarry (@zarryhendrik) December 18, 2015
Selesai sudah drama pelarangan Gojek, ga sampe 24 jam. Great policy, Mr President … (at @coffeebeanindo) — https://t.co/TLjMEAjzeD
— Burhan Abe (@BurhanAbe) December 18, 2015
President @jokowi's thinly veiled criticism on Transport Minister Jonan's ban on Gojek etc. ht @SSetiyaputra https://t.co/SIl4Jqy5VU
— Yenni Kwok (@yennikwok) December 18, 2015
Gojek dan Kompetisi Sepakbola itu sama2 merupakan hajat hidup banyak org, perlakuannya beda krn beda kelompok yg pegang ...ah sudahlah :)
— IndonesiaTanpaKata (@Gilang_Mahesa) December 18, 2015
KUSAYANG GOJEK DENGAN BISMILLAH
— Gigi Hadid (@hipopotamute) December 18, 2015
Berbahagialah para pengguna #gojek pic.twitter.com/NJVbNJuZaJ
— AnggaMvrz (@anggatw) December 18, 2015