Dua Tempat di Indonesia yang Curi Perhatian Benedict Anderson

Fimela.com, Jakarta Semasa hidupnya mendiang ahli Indonesia, Benedict Anderson ternyata rutin mengunjungi Tanah Air, khususnya daerah Jawa Timur. Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu teman Ben. “Setiap tahun itu rutin 2 kali ke Jawa Timur, biasanya bulan Maret atau April, dan Desember. Kalau yang terakhir itu Om Ben kunjungannya ke Jolotundo, dan Candi Belahan," jelas Khanis Suvianita seperti dikutip dari Liputan6.com, Selasa (15/12/2015).

Ya, dua tempat wisata yang sering dikunjungi oleh Ben saat ke Indonesia adalah Candi Belahan dan Candi Jolotundo atau yang lebih dikenal dengan Petirtaan Jolotundo. Lalu apakah keistimewaan dari dua tempat wisata tersebut sehingga membuat pria yang berasal dari Amerika Serikat ini jatuh cinta dengan Indonesia?

Candi Jolotundo atau Petirtaan Jolotundo terletak di Dukuh Balekambang, Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Mojokerto-Jawa Timur. Berbentuk empat persegi panjang dengan teras di tengah dan puncak pancuran di tengah-tengah Petirtaan Jolotundo merupakan salah satu aset sejarah dan wisata bernilai tinggi. Petirtaan Jolotundo pada dasarnya merupakan kolam dengan ukuran 16X13 meter persegi, menghadap ke Barat.

Ratusan ikan berbagai jenis, tumbuh liar di kolam bagian bawah. Di sini ikan hidup bebas dan tidak ada satupun orang yang berani mengambilnya. Tak hanya menjadi tempat wisata sejarah, Petirtaan Jolotundo juga dijadikan tempat wisata religi. Satu lagi tempat yang sering dikunjungi oleh Ben adalah Candi Belahan atau Petirtaan Belahan.

Candi Belahan yang terletak di suatu desa terpencil di Pasuruan, yakni Desa Wonosuryo, Kecamatan Gempol, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Dikutip dari situs Indonesiakaya.com, salah satu tempat bersejarah tersebut sering dikunjungi oleh para mahasiswa dan peneliti asing yang ingin mengetahui lebih dalam mengenai kerajaan Airlangga.

Rasanya tidaklah heran kenapa Benedict Anderson sangat suka sekali pergi ke Candi Belahan dan Petirtaan Jolotundo, selain penuh dengan cerita sejarah, kedua tempat tersebut juga masih sangat asri dan sangat tenang. Sayangnya, memang masih belum banyak orang Indonesia yang mengunjungi kedua tempat wisata tersebut.