Fimela.com, Jakarta Ketika kamu sudah sampai di sebuah tempat di mana banyak angkutan umum, mobil, motor, tukang ojek, macet, dan asap mengepul dari berbagai macam kendaraan, itu artinya kamu sudah sampai di Jakarta. Welcome to Jakarta! Bagi warga Jakarta, mungkin hal-hal tersebut tak lagi asing, termasuk polusi udara dari asap kendaraan yang setiap hari mereka hirup.
Baca Juga
Dalam jangka pendek, mungkin polusi udara nggak langsung berpengaruh pada kesehatan. Namun, jika dihirup terlalu sering, bahkan rutin, hal tersebut bisa jadi bomerang bagi diri sendiri. Kesehatan bisa saja langsung menurun, apalagi bagi kesehatan pernapasan seseorang. Untuk itu, bagi kamu yang kerap berlalu-lalang di Jakarta lindungilah dirimu dari polusi udara yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Bagaimana caranya? Simak enam poin berikut ini. Cus!
Pakai masker. Ini adalah salah satu cara terbaik untuk melindungi diri dari polusi udara. Hidung adalah organ tubuh vital untuk menghirup udara sebelum di bawa ke paru-paru. Masker yang menutupi hidung dan mulut otomatis akan menyaring udara yang masuk ke dalam paru-paru. Mungkin nggak akan sepenuhnya menyaring polutan, namun setidaknya hal tersebut bisa menekan angka risiko infeksi saluran pernapasan.
Advertisement
Jangan merokok. Udara yang kamu hirup di Jakarta sudah penuh partikel berbahaya. Maka dari itu, hindarilah untuk menghirup udara lebih buruk dari itu yang dihasilkan dari asap rokok. Merokok dalam kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang parah. Meski demikian, bukan berarti saat berada di tempat berudara asri lantas kamu bisa bebas merokok. Apapun itu, jauhilah rokok!
Pilihlah untuk menggunakan transportasi umum. Asap kendaraan kerap berada di jalan raya yang ramai dilalui oleh kendaraan seperti mobil pribadi, motor, Kopaja, Metromini, atau Mikrolet. Untuk menghindarinya, mungkin kamu bisa memilih angkutan umum lain seperti commuter line. Selain nggak berpolusi, tarifnya pun lebih murah.
Hindari berada di jalanan saat jam-jam padat lalu lintas. Pada jam sibuk, akan lebih banyak mobil, motor, dan angkutan umum di jalan. Otomatis, pembuangan dari kendaraan-kendaraan tersebut akan 'tumpah ruah' di udara. Cobalah untuk melakukan perjalanan pada jam-jam off peak.
Tutup jendela. Jika kamu mengendarai mobil pribadi, jangan biarkan kaca jendela mobilmu terbuka sedikit pun. Jangan biarkan polusi udara di luar sana menginvasi kendaraanmu.
Istirahat di rumah saat sedang sakit. Kalau kamu lagi sakit, sebaiknya beristirahatlah di rumah. Kontak dengan udara yang buruk dengan polusi bisa menyebabkan sakitmu jadi lebih parah. Mintalah waktu pada atasan untuk istirahat di rumah atau mengerjakan perkejaan dari rumah. Kalaupun mengharuskanmu untuk masuk, gunakanlah kendaraan yang benar-benar tertutup, seperti commuter line, mobil pribadi, atau taksi.
Itulah enam hal yang bisa kamu lakukan untuk melindungi diri dari jahatnya polusi udara di Jakarta. Mungkin, kamu bisa menerapkan hal serupa saat berada di tempat-tempat berpolusi lainnya di dunia. India, misalnya.