Fimela.com, Jakarta Biru air makin pekat seiring dengan kapal tongkang yang meninggalkan daratan utama Sulawesi. Selama kurang lebih 5 jam berada di "lantai" berombak, segitiga daratan akhirnya nampak di kejauhan. Seketika, buaian angin di wajah seakan berbisik, "selamat datang di kepulauan Labengki".
Nama-nama seperti Wakatobi, Tanjung Bira, Togean, dan Taka Bonerate mungkin sudah lebih sering terdengar daripada pulau yang berada di kabupaten Konawe Utara, Kendari, Sulawesi Tenggara ini. Namun, pesona Labengki sanggup jadi tandingan bagi sederet destinasi bahari popular di pulau yang bentuknya menyerupai huruf k ini.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu spot unik yang mungkin tak akan ditemukan di tempat lain adalah Teluk Cinta. Topografi setempat jadi latar belakang penamaan teluk yang berjarak sekitar 20 menit dari perkampungan suku Bajo ini. Tak semata-mata karena air laut sebening kristal, Teluk Cinta punya magnet lain yang siap menambat hati setiap penikmat eksotisme.
Coba saja trekking hingga sampai di salah satu puncak bukit yang mengurung Teluk Cinta. Sambutan pemandangan khas Wayag di Raja Ampat dengan gugusan pulau kecil yang tersebar acak seketika menghilangkan ingatan kalau panorama ini adalah milik salah satu pulau terpencil di perairan Sulawesi.
Tak heran kalau Labengki kerap disebut-sebut sebagai miniatur Raja Ampat di bumi Sulawesi. Hanya saja, tempat ini masih lebih sepi dari Raja Ampat yang hampir pasti jadi gerbang angan bagi impian muluk tentang penjelajahan timur Indonesia. Serupa namun tak sama. Labengki hadirkan sedikit atmosfer Raja Ampat di Sulawesi.