Fimela.com, Jakarta Kasih sayang ibu memang tanpa syarat dan batas. Ia akan melakukan bahkan mengorbankan apapun untuk melihat buah hatinya tumbuh dan menjadi orang yang sukses. Penghargaan terbesar bagi seorang ibu adalah melihat anaknya besar dengan mimpi yang berhasil diwujudkannya.
Namun teruntuk Carol Adler, waktu yang telah ia habiskan bersama sang anak takkan pernah cukup karena kepergian sang anak yang begitu mendadak. Untuk mengatasi rasa sedih dan rindunya, Carol terus mengirimi pesan singkat ke nomor anaknya, Taylor. Selain itu, dengan melakukan hal tersebut, ia merasa Taylor masih hidup dan mereka tetap dapat berkomunikasi.
Advertisement
Taylor telah menjadi tentara di umurnya yang sangat muda. Pada usia 21 tahun, ia berhasil bergabung di Colorado State Patrol demi memenuhi mimpinya. Namun pada 23 Mei 2015, ia mengalami kecelakaan bersama seorang rekan yang bernama Clinton Rushing saat sedang melakukan investigasi.
Baca Juga
Kematian Taylor 5 bulan lalu masih belum bisa diterima sang ibunda. Menurutnya, anaknya masih terlalu muda dan ia berhak untuk menjalani hidup agar bisa meraih semua impiannya. Hal tersebutlah yang memicu Carol untuk tetap mengirimi sang anak SMS setiap waktu. Ternyata, seseorang bernama Sersan Kell Husley menerima semua pesan singkat tersebut namun tidak menghiraukannya. Ia berfikir kalau pesan dari Carol itu SMS nyasar.
Suatu hari, Carol menerima balasan dari nomor Taylor berisi "Saya seorang petugas kepolisian di Greeley, sepertinya anda mengirimkan pesan kepada orang yang salah". Setelah Carol membaca pesan tersebut, mereka pun berbincang. Dari obrolan tersebut sang sersan pun mengetahui bahwa dulu nomer yang digunakannya adalah milik Taylor.
Akhirnya, Kell Husley menawarkan diri untuk mengganti nomernya, namun ditolak oleh Carol. Ia berkata bahwa polisi merupakan cita-cita yang didambakan oleh anaknya dan merasa senang nomor sang anak kini dimiliki oleh Polisi Greeley. Kell pun merasa terharu dan mejadikan Taylor dan Carol sebagai inspirasinya.