Pantai Selong Belanak, Sekeping Pesona Lombok untuk Dunia

Fimela.com, Jakarta Berbicara tentang garis pantai cantik, Indonesia tak pernah kehabisan persediaan. Tak hanya memesona, pantai di Indonesia pun punya ragam panorama. Mulai dari yang landai berpasir sewarna tembaga maupun putih, jejalan batu garnit besar yang di tepian, hingga garis pantai dengan gulungan ombak menantang.

Sudah jadi rahasia umum bahwa bagian timur Indonesia adalah tanah "asing" yang ingin diraih banyak pelancong. Absennya turis dalam jumlah berlebih adalah salah satu daya tarik untuk berpelesir ke kawasan terpencil. Godaan untuk mencicip eksotisme dengan minim gangguan adalah alasan lain untuk pergi jauh ke arah matahari terbit.

 

A photo posted by Adventure Ideas (@adventureideas) on Nov 4, 2015 at 3:03am PST

Salah satu destinasi yang sanggup merealisasikan angan itu adalah Lombok. Bukan hanya terdiri tiga pulau paling popular, yakni Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, Lombok masih menyimpan sederet "nirwana" tersembunyi. Sebut saja Selong Belanak yang berada di Lombok Tengah.

Topografi Selong Belanak cenderung landai. Jadi cocok bagi pelancong yang gemar berjalan menyusuri garis pantai. Pasir putih nan hangat, serta buaian hangat sinar mentari jadi penghantar nuansa tenang yang tak lagi bisa dideskripsikan. Yang mendominasi hanya rasa enggan beranjak dari tanah "surga".

 

A photo posted by Mochipeda (@mochipeda) on Nov 26, 2015 at 5:53am PST

Julukan Lombok sebagai Bali tanpa banyak turis pun masih bisa dirasakan di Selong Belanak. Bahkan pada beberapa kesempatan, jumlah pengunjung pantai ini masih bisa dihitung dengan jari di kedua tangan saja. Di waktu tertentu, terlihat anak-anak yang asyik bermain bola di tepi pantai. Bergabung dengan mereka? Mengapa tidak?

Hingga kini, pengelolaan Selong Belanak hanya dilakukan oleh warga lokal. Jangan bermimpi muluk soal fasilitas lengkap, di sini hanya terdapat lahan parkir bertarif relatif murah dan satu akomodasi untuk bermalam. Namun, bukankah perjalanan itu justru untuk melihat perspektif lain akan satu destinasi?