Fimela.com, Jakarta Chen Xiaotian, bocah laki-laki yang kala itu berusia 7 tahun mengorbankan hidupnya demi selamatkan nyawa sang ibu. Aksi tersebut dilakukan Chen dengan mendonorkan ginjalnya untuk sang ibu, Zhou Lu. Setelah dua tahun berjuang melawan tumor otak, Chen akhirnya meminta sang ibu merelakan kepergiannya.
Chen masih berusia 5 tahun ketika dokter menemukan tumor ganas yang bersarang di otaknya. Pemberitahuan mengejutkan itu hanya terjadi beberapa bulan setelah ibu Zhou didiagnosa menderita kelainan ginjal. Awalnya, Chen masih diberi tahu pihak medis bahwa penyakitnya akan membaik. Namun nahas, takdir malah berjalan ke arah berlawanan.
Advertisement
Baca Juga
Dilaporkan oleh Daily Mail, keduanya sudah berjuang selama dua tahun. Hingga tiba-tiba Cen mengatakan kalau ia ingin menyelamatkan nyawa sang ibu. Berkali-kali keduanya berada dalam keadaan paling lemah. Zhou membutuhkan pengobatan dialisis, sementara Chen melakoni perawatan rutin lainnya. Hingga pada satu waktu, Chen hampir lumpuh dan kehilangan penglihatannya.
Dituliskan oleh Life News, nenek Chen, Lu Yuanxiu, menuturkan bahwa dokter lebih sering membicarakan kondisi Chen padanya daripada sang ibu. Pihak dokter mengatakan pada perempuan berusia 58 tahun itu kalau Chen tak akan bisa bertahan. Namun, ginjalnya bisa menyelamatkan Zhou dan dua orang lainnya. Berdiskusi dengan Zhou, namun ibu berusia 35 tahun ini menolak mentah-mentah tawaran tersebut.
Berada dalam dilema, Chen mengatakan pada Zhou untuk merelakan ia meninggal dan membiarkan Chen selamatkan nyawanya. Beberapa saat setelah meninggal pada 2 April 2014, jasad Chen masuk ke ruang operasi untuk diambil ginjal dan hatinya. Selain untuk sang ibu, ginjal Chen juga didonorkan pada perempuan berusia 22 tahun dan hatinya pada laki-laki berusia 28 tahun.