Fimela.com, Jakarta Secara logika, mungkin sebagian besar orang menganggap baik manusia maupun binatang tak bisa hidup tanpa kepala. Secara, di dalam kepala ada otak yang memerintahkan kerja seluruh organ tubuh. Bahkan, gerak tubuh pun diperintahkan oleh otak. Tapi, kejadian di tahun 1945 ini sangat mengejutkan hampir seluruh masyrakat dunia.
Di sebuah kawasan pertanian, Fruita, Colorado, Amerika Serikat, sepasang suami-istri sedang bersiap-siap menyambut kedatangan orangtuanya yang akan berkunjung. Karena itu, sang sitri, Clara Olsen, ingin memasak ayam untuk menu makan malam yang spesial. Clara pun meminta tolong suaminya, Lloyd Olsen, untuk memotong satu ekor ayam di pekarangan rumah.
Advertisement
Seperti orang lain pada umumnya, Llyod menyembelih kepala ayam menggunakan sebuah kapak. Tapi, ayam tersebut langsung mengalami trauma dan 'mengamuk' kemudian menghilang. Dilansir dari miketheheadlesschicken.org, ayam tersebut yang dikira sudah kabur dan mati kembali ke pekarangan rumah keluarga Olsen seperti ayam-ayam yang lain. Tapi, tanpa kepala!
Baca Juga
Pada keesokan harinya, ayam yang kemudian dinamakan Mark ini ditemukan Lloyd sedang tidur dengan kepala yang tergeletak di bawah sayapnya. Lyod yang pada saat itu masih keheranan, memilih untuk merawat Mark dengan tetap memberikannya makan dan minum. Setiap hari, bagian leher Mark yang menganga diteteskan air mineral menggunakan eyedropper. Setelah satu minggu, Mike tetap hidup dengan sehat dan berjalan-jalan di sekitar pekarangan bersama ayam lainnya.
Lloyd yang penasaran kemudian membawa Mark ke University of Utah dan menanyakan tentang keajaiban mark. Dilansir dari miketheheadlesschicken.org, para ilmuan menyatakan, Mike bisa tetap bertahan hidup karena mata kapak tidak tepat mengenai urat nadi. Selain itu, sebagian kepalanya masih menempel pada tubuh Mark. Sebagian batang otak dan satu telinga pun tak terpenggal. Ini yang menyebabkan ayam berbulu putih ini masih bisa hidup.
Berita ayam yang hidup tanpa kepala ini kemudian menyebar. Banyak orang yang ingin melihatnya karena takjub. Adalah Hope Wade, seorang promotor yang berkeliling sambil membawa Mark. Siapa pun yang ingin melihatnya harus bayar. Tapi sayang, Mike hanya sanggup hidup selama 18 bulan. Pada saat itu, Mike membutuhkan asupan air dan tak bisa bernapas. Pasangan Olsen tak dapat menemukan eyedropper dan Mike pun tak lagi bernyawa.