Fimela.com, Jakarta Jika Marco Polo adalah tokoh inspirasi penjelajahan jalur sutra di Asia Tengah, maka The Beatles pun punya peran yang sama akan daratan Britania Raya. Tempat di mana kepingan mimpi berbalut rindu akan band yang digawangi oleh Ringo Starr, George Harrison, John Lennon, dan Paul McCartney bisa ditemukan. Tempat di mana angan hampir semua Beatlemania -sebutan penggemar The Beatles- berlabuh demi nostalgia kejayaan masa silam.
Terbilang sederhana, namun tempat-tempat ini yang pada akhirnya menghiasi lagu-lagu legendaris band asal Liverpool tersebut. Sebut saja Penny Lane, Stawberry Fields Forever, dan I Saw Her Standing There. London dan Liverpool muncul sebagai dua kota utama kala berbicara tentang The Beatles. Berikut destinasi yang tak pernah absen dari bucket list para pecinta The Beatles.
Baca Juga
Abbey Road. Bagaimana tidak? Jalan di wilayah Camden, City of Westminster, London ini adalah judul album studio ke-11 The Beatles. Sang pencetus ide desain, Kosh, sengaja menjadikan cover ini sebagai satu-satunya album The Beatles yang tak menampilkan nama artis, maupun judul. Meniru kuartet Liverpool ini, pose foto paling mainstream di sini adalah menyeberang jalan.
Advertisement
Abbey Road Studios. Tak jauh dari persimpangan Abbey Road, berdiri bangunan berdinding putih, di mana The Beatles merekam hampir semua album dan lagu selama kurun waktu 1962-1970. Studio yang sudah ada sejak November 1931 ini memang tak bisa sembarangan dimasuki. Namun, penunjung tetap bisa membubuhkan satu-dua kata di dinding depan studio. Kegiatan ini bersifat tentatif, tergantung pada kebijakan pengunjung itu sendiri.
London Beatles Store. Selagi berada di London, jangan lewatkan kesempatan untuk berburu pernah-pernik The Beatles. Baik yang baru, maupun berasal dari tahun 60-an berupa kaus, poster, vinyl, dan memorabilita bertanda tangan The Beatles. Tempat terbaik untuk merealisasikan perburuan tersebut adalah London Beatles Store yang beralamat di 231/233 Baker Street, London, tepat di samping Museum Sherlock Holmes.
The Beatles Story. Senandung yang kerap dijadikan "guru", tak hanya di perihal cinta namun juga hidup, yang dilantunkan The Beatles mungkin sudah ratusan, bahkan ribuan kali terdengar. Namun, bagaimana sejarah The Beatles itu sendiri? Liverpool adalah kota terbaik untuk menjawab pertanyaan tersebut. Selain sebagai kota asal band yang mengaku terinspirasi dari The Tielman Brothers ini, Liverpool juga punya The Beatles History di daerah Albert Dock. Mulai dari pertemuan keempat personel yang tak terjadi di tahun yang sama, perjalanan karier, hingga bubar di tahun 1970.
Selain kisah panjang The Beatles, museum ini pun menampilkan barang unik yang berhubungan dengan band beraliran rock and roll ini, termasuk kacamata bulat John Lennon, gitar George Harrison yang digunakan pada penampilan terakhir di Cavern Club, Violin Bass bermotif bendera Inggris yang digunakan Paul McCartney untuk merayakan ‘Diamond Jubilee’ Ratu Inggris, batu nisan Eleanor Rigby yang digunakan untuk shooting video klip Free as a Bird di tahun 1995, juga replika kapal selam Yellow Submarine.
Pemberhentian Bus Penny Lane. Tak lengkap rasanya kalau hanya menjelajah pusat kota, sementara personil The Beatles menghabiskan masa kecilnya di wilayah pinggiran Liverpool. Karenanya, tak sedikit pengunjung yang akhirnya mencoba Magical Mystery Tour. Selama kurang lebih dua jam, pengunjung akan diajak berkeliling tempat-tempat bersejarah terkait The Beatles.
Salah satunya pemberhentian bus Penny Lane. Terminal yang biasa digunakan Paul untuk berganti bus menuju rumah John atau sebaiknya ini pun dideskripsikan dalam lirik “In Penny Lane there is a barber showing photographs, of every head he’s had the pleasure to know. And all the people that come and go, stop and say hello."
Salvation Army Children's Home. Masih dalam rangkaian Magical Mystery Tour, pengunjung pun akan melalui tempat yang jadi inspirasi lagu Stawberry Fields Forever. Seperti Penny Lane, lagu tersebut juga diilhami dari kisah nyata. Sejatinya, Strawberry Fields ini adalah sebuah nama Salvation Army Children's Home yang letaknya tak jauh dari tempat tinggal John di daerah Woolton. Di belakang rumah ini terdapat sebuah taman, di mana John kecil biasa bermain bersama teman-temannya.
Rumah masa kecil John Lennon. Rumah ini dikatakan sebagai temat tinggal John sewaktu kecil bersama Aunt Mimi. Alkisah, John kecil terpaksa tinggal di rumah bibinya, setelah ibu kandung John yang kala itu sudah tinggal bersama sang pacar mengatakan bahwa John akan punya kehidupan yang lebih baik apabila dirawat oleh Aunt Mimi dan suaminya. Beralamat di 251 Menlove Avenue, Liverpool, rumah ini akhirnya dibeli oleh janda John Lennon, Yoko Ono, di tahun 2002 dan disumbangkan ke National Trust.
Cavern Club. Memang bukan bangunan asli tempat The Beatles melakukan pertunjukan hampir 55 tahun lalu. Sehubungan dengan rencana pembangunan jalur kereta bawah tanah, Cavern Club terpaksa tutup pada 1973. Namun, bangunan ini dikatakan punya kemiripan hampir 75% dengan Cavern Club asli.
Masuk dalam jajaran tempat bersejarah bagi The Beatles. Pasalnya, Cavern Club adalah tempat pertama Brian Esptein (manajer The Beatles) datang dan mengunjungi The Beatles di tahun 1961. Juga, tempat ini yang menginspirasi lagu I Saw Her Standing There, kala Paul menangkap rupa perempuan cantik di sudut club.
Selain itu, di hari-hari tertentu pun ada penampilan The Mersey Beatles -band lokal yang dibentuk sebagai tribute untuk The Beatles- memainkan lagu-lagu band yang memulai popular di tahun 1962 itu. Berada di sini, mungkin jadi sensasi paling dekat dengan menyaksikan langsung performance The Beatles.