Fimela.com, Jakarta Bagi mereka yang tinggal di negara dengan dominasi muslim, tragedi 9/11 atau Paris mungkin tak memberi banyak pengaruh di lingkungan sosial. Lain hal dengan umat muslim yang harus jadi minoritas di satu negara. Kala menara kembar kebanggan New York runtuh pada 2001 silam, islamophobia menyeruak sebagai momok menakutkan.
Seakan tak ingin terulang, setelah sederet teror yang melanda Paris, Jumat (13/11), banyak muslim yang melakukan sederet aksi demi menyampaikan pesan penuh makna, yakni "aku muslim dan aku bukan teroris". Setelah aksi laki-laki muslim di Paris yang menawarkan pelukan sebagai bentuk kepercayaan, "agen" lain pun mulai bermunculan di negara lain, termasuk Inggris.
Baca Juga
Adalah Yusf Pirot, remaja muslim asal Nottingham yang lakukan pengorbanan dengan berdiri di cuaca dingin selama dua jam. Dengan mata tertutup dan tangan terentang siap memberi pelukan pada siapapun yang percaya kalau tak semua muslim adalah teroris, Yusf menghabiskan waktu selama dua jam.
Advertisement
Konsep sederhana dari aksi yang dilakukan oleh laki-laki berusia 16 tahun ini berhasil menarik perhatian banyak orang dan (tentu saja) secara tak langsung melawan islamophobia. Tak hanya pujian. Mengaku pada BBC, remaja pindahan dari Irak ini pun sempat mendengar seseorang mengatakan pada temannya tentang ide meninju Yusf tepat di muka. Langsung saja lihat bagaimana pengorbanan Yusf dalam melawan islamophobia.