Fimela.com, Jakarta Takdir seseorang memang tak ada yang tahu. Ini juga harus kamu camkan di dalam diri. Saat ini tengah di atas, bukan tidak mungkin besok kamu terhempas ke bawah. Ini pengalaman nyata seorang Sandiman Nur Hadi Widodo. Mantan perampok kakap khusus toko emas pada 1990-an itu kini jadi ulama bahkan mendirikan pondok pesantren. Luar biasa ya, guys.
Sandiman lahir di sebuah desa kecil di dekat Sungai Progo, Jawa Tengah. Semasa kanak-kanak dunia hitam sudah dicicipinya. Usia 8 tahun jago main judi, mencuri, merampok, mabuk, bahkan genit pada perempuan. Usia 13 tahun makin menjadi. Dia bahkan memperdalam ilmu hitam dan menjadikan tubuhnya kebal terhadap senjata.
Advertisement
Baca Juga
Saat dia menikah pada 1980-an, kelakuannya makin menjadi-jadi. Sandiman bahkan semakin nekat merampok sebab untuk menghidupi anak dan istri. Bersama komplotannya dia dikenal rampok spesialis emas dan jarang gagal saat beraksi menjarah. Mulai dari toko emas hingga rumah-rumah penduduk, semua pernah dirampoknya.
Sandiman sendiri tertangkap pada 1995. Istrinya sendiri yang melapor ke polisi. Sejak menikah, sang istri belum tahu profesi suaminya hingga akhirya dia mendengar kelakuan suaminya lewat berita di televisi. Sandiman pun dijebloskan ke penjara.
Tak dinyana, ternyata di dalam penjara Sandiman mendapat hidayah dari Tuhan. Yang tadinya gak tahu salat dan gerakannya, di bui dia belajar itu semua. Dia malah sering diejek napi lain gara-gara ingin tobat. Tapi Sandiman pantang menyerah. Dia sudah berjanji dalam hati tak mau balik ke dunia hitam.
Pada 1998 Sandiman dibebaskan dan diberi ampunan sebab sikapnya yang luar biasa baik selama dipenjara. Sekeluarnya dari penjara, Sandiman mewakafkan tanah warisan orangtuanya sebesar 1.400 meter persegi untuk dibuat masjid sebagian. Setengahnya lagi dia bangun pesantren bagi anak-anak yatim. Pondok pesantren itu diberi nama Ponpes Al Ghifari. Letaknya di perkampungan Gontan, Desa Sidorejo, Lendah, Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta.
Luar biasa ya perjalanan Pak Sandiman ini. Pengalaman dia membuktikan, asal ada niat dan usaha keras, kamu mampu menjadi seseorang yang lebih baik, guys. Pak Sandiman juga mengajarkan kamu agar jangan pernah menilai seseorang dari kulit luarnya, ya. Penjahat belum tentu selamanya jahat.