Fimela.com, Jakarta Tragedi berdarah yang terjadi di ibu kota Perancis pada Jumat (13/11), mengundang berbagai reaksi masyarakat dunia. Tak terkecuali para pengguna media sosial. Aliran informasi yang begitu deras jadi penyebab timbulnya serangkaian kabar tak benar yang turut menghiasi pemberitaan serangan teroris di Perancis.
Mulai dari lokasi serangan hingga keselamatan presiden Perancis, François Hollande, jadi sedikit kabar keliru yang didengar oleh publik. Dilansir dari Quartz, berikut sederet kabar palsu yang sempat menyelimuti pemberitaan tragedi berdarah Paris selama hampir 24 jam setelah serangan.
Baca Juga
Rumornya, sang presiden, François Hollande, dilarikan ke rumah sakit setelah mengalami stroke. Faktanya, serangkaian serangan yang dimulai dengan ledakan di luar Stade de France membuat presiden Perancis itu harus dievakuasi. Namun, selama proses evakuasi berlangsung tak ada luka serius yang dialaminya.
Advertisement
French media reporting that President Hollande has had a stroke and is being rushed to the hospital.
— Alex Belfiori (@AlexBelfiori) November 13, 2015
Kabar palsu pun sempat mengatakan bahwa serangan juga berlangsung di Museum Louvre, Forum des Halles, dan Centre Georges Pompidou. Padahal, sederet lokasi serangan yang sudah dikonfirmasi adalah teater Bataclan dan resto Belle Equipe and Petit Cambodge.
BREAKING from the BBC: #ParisShootings spread to #Louvre and #Pompidou. Terrifying coordinated #attack.
— Jennifer Dale (@jennifer_dale90) November 13, 2015
Beralih ke salah satu ikon kota Paris, yakni Menara Eiffel yang dikabarkan tak bercahaya pada 13 November sebagai bentuk belasungkawa terhadap korban. Faktanya, menara tersebut memang tak bercahaya di beberapa malam, termasuk pada 13 November di mana hari itu memang jadwal Menara Eiffel tak bercahaya.
City of #Paris turns off the lights at the Eiffel Tower, in memory of the victims pic.twitter.com/VS6UHhVtsR
— Herald de Paris (@HeralddeParis) November 14, 2015