Fimela.com, Jakarta Ketidaksempurnaan organ tubuh pada saat bayi dilahirkan kerap membawa kesedihan pada keluarganya. Terutama bagi seorang ibu yang melahirkannya. Kamu mungkin pernah mendengar bayi kembar yang salah satu anggota tubuhnya dempet, sehingga harus dilakukan operasi untuk memisahkan mereka. Tapi, apa jadinya jika ada seorang bayi yang terlahir dengan dua kepala dan satu tubuh?
Bayi yang lahir di Bangladesh ini sebenarnya adalah bayi kembar yang tak sempurna. Berbagi organ dan tubuh, bayi kembar ini mengalami kesulitan untuk bernapas.
Lahir di distrik Brahmanbaria, si kembar harus dirawat di sebuah rumah sakit di Dhaka, Bangladesh. Para dokter dan ahli telah melakukan beberapa tes sebelumnya. Seperti yang dikatakan Abu Kawsar, pemilik Standard Hospital of Total Healthcare di Brahmanbaria, bayi tersebut hanya memiliki satu organ vital. "Selain memiliki dua kepala, bayi yang baru lahir ini memiliki tubuh dan organ seperti seorang bayi pada umumnya," kata Kawsar kepada Dailymail.co.uk.
Advertisement
Keadaan bayi kembar ini bukan hanya membuat orangtuanya terkejut, tapi juga membuat mereka sedih. Ayahnya, Mia Jamal, hanya seorang petani yang berpenghasilan rendah.
"Saya kasihan kepada bayi saya, karena dia lahir dan memiliki ayah yang tak punya banyak uang," katanya. "Saya bahkan tidak punya uang untuk menafkahi istri saya dengan baik."
Baca Juga
Selama ini, bayi kembar siam bisa dipisahkan melalui operasi, sehingga keduanya bisa selamat. Tapi masalahnya, organ yang dimiliki si kembar hanya ada satu. Dua kepala, tapi satu tubuh. Satu jantung, dua paru-paru, dua tangan, dua kaki. Hal ini tidak memungkinkan bagi para dokter untuk memisahkan mereka. Menurut mereka, kelainan ini disebabkan karena pembelahan sel telur yang sudah dibuahi tidak sempurna.
Kondisi yang dialami bayi perempuan nan cantik ini sebenarnya bukan kasus pertama. Bayi yang lahir dengan dua kepala disebut dengan dicephalic parapagus; keadaan yang sangat tidak biasa pada bayi kembar di mana hanya memiliki satu organ dan tubuh. Seperti yang dilansir dari Dailymail.co.uk, fenomena ini sangat jarang terjadi. Menurut the Journal of Family and Reproductive Health, hanya satu dari 50.000-10.000 kasus bayi kembar. Sementara 60% bayi kembar yang mengalami dicephalic parapagus lahir dalam keadaan tak bernyawa. Atau, hanya bisa bertahan hidup dalam waktu yang sangat singkat.
Sebelumnya, juga ada bayi yang lahir dengan dua kepala di India, tapi bayi tersebut meninggal setelah 20 hari dilahirkan. Selain itu juga ada Kiron yang lahir dengan dua kepala pada tahun 2008, di Bangladesh. Namun, tak lama kemudian bayi tersebut juga menghembuskan napas terakhir. Juga ada Joshua dan Jayden, lahir dengan kondisi yang sama di Portsmouth, Inggris. Joshua lahir dalam keadaan tak bernyawa. Sedangkan Jayden menyusul saudara kembarnya 32 menit setelah dilahirkan.
Berbeda dengan kasus-kasus sebelumnya, bayi perempuan ini dapat bertahan hidup jauh lebih lama. Karena itu, berita lahirnya bayi perempuan asal Brahmanbaria ini dengan cepat menyebar dan bahkan dianggap sebagai bayi 'ajaib.' Soalnya, bayi terlahir dengan fisik yang tidak sempurna di Bangladesh dan India dianggap sebagai titisan Tuhan. Kepercayaan ini membuat ratusan orang berbondong-bondong datang ke rumah sakit hanya untuk melihat 'titisan dewa' yang baru saja lahir. "Untungnya, bayi tersebut sudah dibawa ke Dhaka untuk menjalani perawatan. Kalau tidak, kita bakal kewalahan menangani ratusan pengunjung," ungkap Kawsar.