Fimela.com, Jakarta Setiap tahun, jutaan orang dari seluruh dunia mengandalkan kondom untuk cegah penularan penyakit seksual. Tetap saja, walau tanpa kondom, tak semua perempuan terinfeksi penyakit seksual setelah melakukan hubungan intim dengan pasangannya. Beberapa pihak menyebutkan kalau itu adalah satu kebetulan belaka, namun penelitian baru-baru ini mengatakan kalau beruntung tak cukup di kasus ini.
Ternyata mikroba yang ada di vagina punya persoalan yang lebih rumit. Sebuah studi baru yang bisa diakses di jurnal mBio menunjukkan kalau bakteri-bakteri tertentu yang ada di vagina bisa menjebak virus, termasuk yang jadi penyebab HIV. Dengan kata lain, mikroba ini menjelma jadi kondom alami. Dilansir dari The Daily Beast, seorang mikrobiologi di Universitas North California, Sam Lai, pun mengaku kaget akan mikroba di vagina yang bisa memperluas kegunaannya tersebut.
Advertisement
Baca Juga
- Kenali 6 Warna Keputihan yang Berhubungan dengan Kesehatanmu
- Stop Lakukan 6 Hal Ini pada Vaginamu!
Awalnya, studi ini dimulai dengan lapisan lendir di vagina. Walau kulit manusia terkenal sebagai satu komponen pelindung, lapisan lendir pun bisa jadi satu penahan patogen. Lapisan lendir ini berada di bagian tubuh, termasuk hidung, paru-paru, perut, usus, dan vagina. Ternyata, tubuh tak hanya mengandalkan lapisan lendir untuk menahan berbagai bakteri.
Mikroba di bawah lapisan lendir pun jadi pelapis lain untuk melindungi tubuh dari patogen. Mikroba-mikroba ini sifatnya dinamis, bervariasi antar satu orang dengan yang lainnnya, bahkan kalau bersinggungan dengan orang yang sama dalam jangka waktu lama. Menurut sejarah, para ilmuwan percaya kalau mikroba yang menunjang vagina sehat adalah salah satu koloni dari bakteri yang disebut lactobacillus.
Beberapa studi menunjukkan kalau tak semua lactobacillus itu sama. Meski demikian, penelitian terus dilanjutkan terkait tipe kondom lain yang bisa diproduksi oleh tubuh manusia, terlebih perempuan. Jadi, punya vagina yang sehat bisa membantumu untuk punya kondom alami yang sanggup diproduksi oleh tubuh sendiri.