Fimela.com, Jakarta Sebuah aksi yang dilakukan People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) India mengejutkan masyarakat sekitar. Bagaimana tidak,mereka memasukkan seorang gadis ke dalam kandang seperti binatang. Kemudian dipaksa keluar untuk dijadikan percobaan. Perempuan itu, oleh beberapa orang yang berpakaian seperti para peneliti di laboratorium melakukan berbagai hal yang menyiksanya. Mulai dari mencukur rambutnya, dikejutkan dengan listrik, hingga dimasukkan ke dalam sebuah tabung.
Masih ingatkah kalian betapa kejamnya orang-orang yang menjual burung dilindungi secara ilegal? Mereka memasukkan burung ke dalam sebuah botol air kemasan! Tahukah kamu bahwa sebagian produk kecantikan ternyata dicoba pada binatang sebelum dijual? Mungkin tidak banyak orang yang tahu kalau binatang kerap dijadikan bahan percobaan. Dengan menjadikan mereka sebagai bahan percobaan, sebagian ilmuan, perusahaan, dan produsen mengatasnamakan ilmu pengetahuan untuk 'menyiksa' binatang.
Amarah masyarakat global memuncak. Mereka yang sadar bahwa percobaan terhadap binatang tidak pantas dilakukan, kemudian tergabung dalam PETA, yang berdiri sejak 1 Maret 1980. PETA percaya, binatang juga memiliki hak dan pantas diperhatikan layaknya manusia. Bahkan terlepas dari apakah mereka berguna untuk manusia atau tidak, binatang tetap memiliki hak untuk hidup dengan bebas dan dilindungi. Karena semua binatang sama sepertimu. Mereka juga bisa merasakan sakit, penderitaan, dan memiliki kepentingan dalam hidup mereka sendiri.
Advertisement
Sekelompok anak muda yang tergabung dalam PETA India berusaha menyadarkan masyarakat untuk menolak, melawan, dan berhenti melakukan percobaan terhadap binatang, dalam bentuk sebuah drama yang patut diapresiasi. Mereka memberikan gambaran secara detail dan persis sama, bagaimana orang memperlakukan binatang saat melakukan percobaan di laboratorium. Pada video yang mereka unggah, kamu bisa membandingkan perlakuan terhadap binatang di sebelah kanan dan hal yang sama tapi dilakukan terhadap manusia, di sebelah kiri. Jika kamu yang menjadi perempuan tersebut, atau bahkan menjadi binatang di dalam laboratorium, masihkah kamu sanggup untuk hidup?