Fimela.com, Jakarta Guys, baru kali ini Bintang.com menulis artikel sambil menguraikan air mata. Kadang sebagai manusia, kita malu banget sama ciptaan Tuhan lainnya. Kenapa kita bisa melakukan kerusakan sedemikian parah bahkan gak lagi memakai akal sehat. Salah satunya peristiwa pelacuran orangutan yang terjadi di Kalimantan Tengah ini. Simak kisahnya.
Namanya Pony. Dia orangutan yang sangat cantik dengan tubuh yang sehat. Pony berdomisili di Kecamatan Kerengpangi, Kabupaten Katingan. Meski terlihat seperti orangutan yang baik-baik saja, ternyata masa lalu Pony sungguh kelam. Dia pernah dijadikan pelacur dan melayani nafsu bejat puluhan lelaki di kawasan tersebut. Sungguh rasanya ingin marah!
Advertisement
Baca Juga
- Nadya Hutagalung Selamatkan Gajah dan Orangutan
- Tidak Hanya Kabut Asap, Netizen Minta Jokowi Selamatkan Orangutan
- Selain Derawan, Ini 7 Eksotisme yang Menunggumu di Kalimantan
Tahan emosi kamu, guys. Peristiwa ini terjadi pada 2007. Saat itu Pony hidup di tengah-tengah lokalisasi Kerengpangi. Dia dipelihara oleh seorang germo yang tidak dijelaskan namanya. Cerita ini pernah tampil pada situs vice.com sewindu silam. Sekitar umur lima tahun, Pony diajarkan melayani para pencari kenikmatan.
Hasil wawancara vice.com dengan direktur Organisasi Penyelamatan Orangutan Borneo, Michelle Desilets, saat diselamatkan dari tempat prostitusi itu, Pony tengah dirantai dalam keadaan terbaring di atas matras. Semua bulunya dicukur. Karena sudah terlatih menjadi pelacur, setiap lelaki lewat atau berjalan mendekatinya, Pony langsung bertingkah genit seolah menjajakan diri. Sang germo mengatakan, Pony merupakan bintang utama di rumah bordilnya. Orangutan itu juga membawa keberuntungan. Entah kenapa setiap ada Pony, si germo selalu menang judi.
Padahal banyak pekerja seks komersial (PSK) yang manusia juga, tapi rata-rata pelanggan tempat itu memilih Pony. Mereka mengaku ingin merasakan sensasi bercinta dengan orangutan. Agar para pelanggan nyaman, tubuh Pony digunduli. Pony jadi sering digigit nyamuk sehingga kulitnya iritasi dan berjerawat. Argh, tega banget manusia!
Organisasi Penyelamatan Orangutan Borneo butuh tahunan untuk membebaskan Pony dari lokalisasi itu. Warga setempat tak mau menyerahkan Pony begitu saja. Mereka menghadang dengan senjata, pisau beracun, hingga mandau. Namun berkat bantuan aparat, Pony dapat direbut dan direhabilitasi.
Butuh kesabaran untuk melatih Pony menjadi orangutan mandiri. Awalnya dia tak bisa memanjat pohon, selalu mengiba meminta makanan, dan kalau ada petugas rehabilitasi lelaki, langsung dia cari perhatian. Namun pada 2013 Pony menunjukkan kemajuan. Dia sudah bisa memanjat pohon, membuat sarang, mencari makan sendiri, tidak tergantung pada manusia, dan yang pasti sikap genitnya pada manusia hilang. Semoga Pony selalu mendapat perlindungan. Yuk kita sama-sama lindungi Pony dan teman-temannya, ya guys.