Fimela.com, Jakarta Banyak orang yang merasakan kinerja anak-anak muda tak sama seperti mereka para orang tua yang sudah bekerja sejak puluhan tahun lalu. Mungkin kamu sering mendengar perkataan seperti "anak muda zaman sekarang payah, tidak sekuat dulu orang tua bekerja." Benarkah anak-anak muda cenderung malas bekerja?
Dianna Labrien, kontributor Lifehack mengatakan bahwa orang-orang berpikir, generasi muda di Amerika Serikat cenderung malas dan tidak punya semangat untuk bekerja. Meskipun rasa malas rasanya sulit dibuktikan, tapi dorongan untuk bekerja keras sebenarnya dapat terlihat dari kinerja dan produktivitas. Berikut ini lima alasan kenapa kinerja anak-anak muda dinilai menurun oleh sebagian orang tua.
Generasi muda tidak lagi tertarik untuk bekerja dengan cara yang sama. Banyak hal yang berubah. Mulai dari cara bertutur kata, cara bekerja, pola pikir, hingga kebiasaan. Bukannya tidak mau bekerja, tapi kamu yang masih muda pasti punya pikiran dan cara yang berbeda. Bahkan, definisi sukses bagi anak muda belum tentu sama dengan apa yang didefinisikan menurut para orang tua. Makanya, kamu terlihat tidak lagi tertarik dengan cara kerja mereka yang mungkin terbilang kuno. Meskipun begitu, sebenarnya tidak akan menjadi masalah asalkan kamu mendapatkan bimbingan. Sehingga cara untuk meraih kesuksesan tidak melanggar norma dan aturan.
Advertisement
Mereka lebih memikirkan tentang bagaimana hidup ini dijalani, bukan keseimbangan waktu bekerja dan waktu di luar kantor. Anak-anak muda sekarang ini mungkin lebih memikirkan bagaimana caranya agar bisa mendapatkan uang tanpa harus kehilangan masa muda dan kehidupannya, termasuk untuk bersenang-senang. Makanya, mereka memilih mencari cara berbeda. Seperti Michelle Phan, seorang beauty vlogger di YouTube yang memilih untuk tidak terikat oleh perusahaan mana pun. Anak muda cenderung ingin mendapatkan pekerjaan yang tidak terikat, bukan memilih pekerjaan yang pasti jam kerjanya, sehingga harus mengatur waktu bekerja dengan berkumpul dengan teman dan keluarga.
Baca Juga
Tidak ingin memiliki satu pekerjaan sampai waktunya pensiun. Orang tua cenderung ingin mendapatkan pekerjaan yang bagus, gaji cukup, tapi mengabdi dengan mendapatkan segudang pengalaman sehingga dapat menjadi bijak. Karena mereka yakin, pada akhirnya nanti ada waktunya untuk berlibur dan tidak lagi memikirkan masalah pekerjaan. Tapi, anak zaman sekarang lebih memilih untuk mendapatkan segudang pengalaman, dengan cara mencoba berbagai hal termasuk bidang pekerjaan yang beragam. Mereka juga tidak mau pensiun dan berhenti beraktivitas. Mereka ingin terus berkarya hingga tua nanti.
Lebih menghargai wujud keuntungan dari bekerja. Di zaman yang serba digital dan informasi yang sangat mudah didapat dengan gratis, anak-anak muda tidak lagi ingin bersusah payah membuang waktu. Jika kamu bisa mendapatkan uang sekian, dengan pekerjaan yang lebih ringan, kenapa harus bekerja keras dan membuang banyak tenaga serta waktu?
Anak muda lebih fleksibel dan dinamis. Beda masa, beda pemikiran. Mereka tidak ingin 'beristirahat' ketika tua nanti. Mereka tidak ingin apa pun yang sifatnya monoton. Karena mereka akan cepat bosan. Hal ini pasti akan mudah terlihat olehmu, dan juga para orang tua. Kalau kamu cenderung tidak betah untuk berdiam di satu tempat dalam waktu yang cukup lama.
Itu dia alasannya kenapa anak-anak muda dinilai malas oleh orang tua. Padahal, sebenarnya banyak, kok, anak-anak muda yang berkarya. Tapi, jalannya untuk menciptakan suatu kreasi tidak sama dengan para orang tua terdahulu. Zaman berubah, teknologi sudah berkembang. Tentunya cara mendapatkan kebahagiaan dan kehidupan yang diimpikan pun berbeda.