Sukses

Lifestyle

Potret Ini Buktikan Bagaimana Perubahan Iklim Menghancurkan Bumi

Fimela.com, Jakarta Belakangan, mungkin kamu sudah membaca lagi dan lagi tentang 'Wajah' Koral yang Tengah Jadi Ancaman Kehilangan Terbesar Bumi. Sekarang, sudah hampir semua ilmuwan setuju kalau perubahan iklim secara global terjadi karena ulah manusia.

Iklim yang bertambah panas secara konstan, punya dampak lingkungan yang beragam. Mulai dari melelehnya gunung es, permukaan laut yang terus naik, suhu laut yang lebih panas, serta cuaca lain yang lebih ekstrem, seperti badai maupun kebakaran hutan. Potret-potret berikut akan memberi perspektif akan dampak perubahan iklim pada tempat-tempat di Bumi, baik secara langsung maupun tak langsung.

Taman Nasional Rocky Mountain. Sebelumnya, kamu bisa melihat Taman Nasional Rocky Mountain dengan jajaran pohon pinus yang memadati area di utara Amerika Serikat dan barat Canada. Namun sekarang, deretan pohon pinus tersebut mati karena jumlah kumbang yang meningkat tajam. Pemanasan global di sekitar gunung jadi penyebabnya. Karena ketika cuaca dingin, maka populasi kumbang pun akan turun.

Taman Nasional Rocky Mountain sebelum pemanasan global. | via: businessinsider.co.id

Taman Nasional Rocky Mountain setelah pemanasan global. | via: businessinsider.co.id

Greet Barrier Reef. Dianggap sebagai salah satu wilayah dengan keberagaman biota laut terbesat di dunia. Dulu, kamu bisa temukan hamparan koral dengan luas sekitar 218 kilometer persegi di sini dengan warna yang beragam. Namun, suhu laut yang meningkat tajam membuat koral-koral tersebut berubah warna jadi putih, penanda kalau karang-karang tersebut sudah mati.

Greet Barrier Reef sebelum pemanasan global. | via: businessinsider.co.id

Greet Barrier Reef setelah pemanasan global. | via: businessinsider.co.id

Sungai Danube. Jadi sungai kedua terpanjang di Eropa dengan aliran air yang bermula di Jerman dan berakhir di Laut Hitam, Romania, sungai Danube dulunya jadi lalu lintas air paling sibuk di benua biru dengan pemandangan kapal dagang dan transportasi yang terlihat lalu lalang. Pada 2011 dan 21012, Danube malah mengalami kekeringan dan memiliki tingkat permukaan air yang terus menurun.

Sungai Danube sebelum pemanasan global. | via: businessinsider.co.id

Sungai Danube di tahun 2011 dan 2012. | via: businessinsider.co.id

Pegunungan Alpen. Matterhorn, salah satu puncak tertinggi di Eropa yang berlokasi di Pegunungan Alpen di perbatasan Italia dan Swiss. Dulu, kamu bisa lihat selimut salju di puncak Matterhorn. Sekarang, hamparan salju itu sudah jarang didapati. Matterhorn jadi satu bukti nyata akan perubahan iklim yang terjadi di pegunungan Alpen.

Matterhorn, Pegunungan Alpen pada 1960. | via: businessinsider.co.id

Matterhorn, Pegunungan Alpen pada 2005. | via: businessinsider.co.id

Kepulauan San Blas. Berada di Panama, kepulauan ini jadi rumah bagi suku Guna. Rumah tradisional dengan gaya kuno milik mereka terancam keberadannya karena perubahan iklim. Pulau-pulau di Karibia mengalami banjir setelah hujan selama beberapa hari. Banjir ini jadi salah satu bukti nyata akan meningginya permukaan laut yang disebabkan oleh pemanasan global.

Kepulauan San Blas sebelum pemanasan global. | via: businessinsider.co.id

Kepulauan San Blas setelah pemanasan global. | via: businessinsider.co.id

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading