Fimela.com, Jakarta Setelah Sophie van der Stap didiagnosa mengidap kanker agresif dan langka pada usia 21 tahun, ia mulai kehilangan rasa percaya diri, "identitas", dan rambut pada akhirnya. Dalam satu wawancara eksklusif dengan People, Sophie yang sekarang sudah 32 tahun pernah berpikir dirinya tak akan mencapai usia 30 tahun, bahkan 25 tahun.
Namun, ia tak ingin meninggal tanpa melakukan "penjelajahan" dan mencicip berbagai pengalaman yang sama sekali baru. Hampir 10 tahun menjalani berbagai pengobatan, krisis percaya diri yang melanda Sophie punya cara sendiri untuk pulih. Mekanisme unik ini dilaluinya dengan mengoleksi sembilan rambut palsu.
Advertisement
Perempuan asal Belanda ini menuturkan kalau rambut palsu miliknya seakan bisa melarikan rasa sakit baik secara fisik maupun mental yang dialami selama bertahun-tahun. Rambut palsu tersebut memberi suntikan semangat yang sama sekali baru bagi Sophie. Dengan sedikit riasan wajah, ia seakan mengalami transformasi yang sama sekali tak terduga.
Sembilan rambut palsunya punya panggilan tersendiri, yakni "rigid" rambut palsu cokelat pertama Sophie, "sue" rambut palsu pendek berwarna merah, "daisy" rambut palsu panjang kriting berwarna pirang, "blondie" rambut palsu pendek berwarna pirang, "platine" rambut palsu berpotongan bob berwarna putih, "uma" rambut palsu yang terinspirasi oleh Uma Turman di Pulp Fiction, "pam" rambut palsu pirang alami, "lydia" rambut palsu bergaya 60-an, juga "bebe" rambut palsu dengan kesan seksi.
Sophie mengatakan kalau belakangan ini tak semua rambut palsu ia kenakan secara berganti-gantian. Hanya "rambut" pirang gelap yang sekarang menemaninya selama perjalanan New York - Paris. Menemukan sesuatu yang bisa memberi rasa aman dan nyaman ketika terserang kanker adalah satu hal penting. Bagi Sophie, hal itu adalah rambut palsu miliknya.
Baca Juga: Konsumsi 5 Makanan yang Bisa Cegah Kanker Payudara