Fimela.com, Jakarta Belakangan ini, netizen dihebohkan dengan kasus pembunuhan hewan liar. Pertama kali kasus ini terungkap, ketika netizen menemukan foto-foto seorang gadis bersama bangkai kucing hutan. Dia dengan bangganya mengunggah foto tersebut di akun media sosialnya dengan caption "hasil berburu hari ini, nyam nyam."
Belum reda amarah para netizen, muncul kembali foto-foto seorang pria bersama bangkai bekantan. Bukan hanya membunuh, tapi dia juga menyantapnya! Perilaku yang mengerikan ini menimbulkan pertanyaan besar dalam benak sebagian besar masyarakat. Ada apa dengan kejiwaan mereka? Apakah mereka sakit jiwa?
Advertisement
Psikiater dari Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin di Bandung, Teddy Hidayat, mengatakan kalau perilaku yang tidak pantas ini belum tentu menjadi pertanda kalau mereka sakit jiwa. Teddy mengatakan kepada salah satu media lokal bahwa memang ada kepribadian khusus pada diri kedua pelaku ini.
Kepribadian tersebut, menurut Teddy, jika dilihat dari foto-foto yang beredar, sangat beragam. Mulai dari narsis atau membanggakan diri hingga pembunuh berdarah dingin. Selain itu juga ada pelanggaran hukum dan norma atau adat. Dengan membunuh satwa liar yang dilindungi, perilaku mereka mencerminkan sikap yang tidak peduli dengan orang atau makhluk lain.
Lebih jauh lagi, Teddy juga mengatakan kalau ada sifat arogan yang tercermin dalam foto-foto tersebut. Karena mereka tidak punya rasa kasihan dan hati nuraninya tumpul.
Sebelum pelaku menceritakan secara langsung apa motif di balik kelakukannya itu, Teddy belum bisa memutuskan bagaimana kondisi kejiwaannya. Untuk itu dia menyarankan para pelaku untuk menjalani konseling kejiwaan. Meskipun harus dijalani dalam waktu yang lama. "Karena mereka masih berusia 20-an. Kecenderungan perilaku ini terbentuk sejak kecil dan sulit untuk mengubahnya," kata Teddy menambahkan.
Baca juga: Netizen Geram, Pembunuh Satwa Liar Asyik Pamer di Sosial Media