Fimela.com, Jakarta Bukan berupa terowongan kecil, jalur yang berada di bawah tanah ini berukuran cukup besar. Pernah digunakan oleh Kaisar Roma, jalur ini dibuka bagi publik untuk kali pertama pada Rabu (21/10/15). "Lereng imperial" berusia 2.000 tahun ini punya jalur menurun dari puncak bukit Palatine, di mana kerajaan Roma dulunya membangun istana mewah, kuil, dan pasar.
Diterangi oleh obor yang memenuhi setiap lorong, jalur beratap tinggi ini memungkinkan kaisar untuk melewatinya dengan berkuda. Jalur sepanjang 300 yard ini punya tujuh spot zigzag, di mana hanya terdapat empat jalur sekarang. Sisanya, dipercaya hancur akibat gempa bumi yang terjadi berabad-abad silam.
Advertisement
Jalur yang dulunya tertutup bagi tentara dan pelayan ini pertama kali ditemukan pada 1990. Sebelum dikenal dunia, jalur ini terabaikan selama berabad-abad, hingga seorang turis berhasil mendaki hingga puncak tertinggi, kemudian melihat lengkungan jalur bawah tanah. Samar, awalnya jalur ini nampak sepeti reruntuhan kuil dan jalan kuno.
Pintu masuk jalur ini berupa lubang besar yang masih memperlihatkan potongan marmer di beberapa bagiannya. Masuk lebih dalam, kamu langsung berada di ruangan besar, di mana tempat ini dulunya jadi gereja ketika abad pertengahan. Langit-langitnya menggantung di ketinggian 11 meter, jadi kamu bisa bayangkan sendiri besar jalur ini.
Selama berjalan di jalur bawah tanah ini, kamu juga akan temukan beberapa patung yang sudah tak utuh. Juga, lukisan-lukisan dinding yang jadi dekorasi khas kekaisaran Roma. Pada beberapa bagian, kamu pun akan melihat deretan artefak yang sudah tak utuh lagi namun tetap berada di satu tempat yang sama. Karenanya, jangan sampai lewatkan penjelajahan jalur bawah tanah yang dulu digunakan Kaisar Roma ini untuk mencicip pengalaman berbeda.
Baca Juga: Terkagum-kagum oleh 7 Reruntuhan Paling Tua di Bumi