Fimela.com, Jakarta Memulai sebuah bisnis tidak jauh berbeda dengan memulai tahun ajaran baru di sekolah. Kamu pasti merasa sangat gembira, semangat, dan bahkan merasa tertantang. Kamu tidak memikirkan banyak hal. Yang ada di benakmu hanya masuk sekolah, bertemu teman baru, dan menjadi dirimu yang baru.
Seperti memulai tahun ajaran, para 'pendatang' baru dalam dunia bisnis pun merasakan hal yang sama. Kamu punya ide, konsepnya sudah matang, dan pasti tidak sabar melihat produkmu laku keras. Tapi, suasana ini pastinya tidak akan kekal. Kamu akan bertemu berbagai rintangan yang memaksamu untuk berpikir dan bekerja lebih keras. Nah, kalau kamu rentan, bisnismu bisa-bisa gulung tikar. Makanya, kamu harus tahu empat tanda kerentanan pebisnis baru di bawah ini.
Terlalu banyak mengeluarkan uang. Pebisnis baru cenderung ingin membesarkan perusahaan dalam waktu yang singkat. Akibatnya, mereka terlalu banyak menambah pekerja dan peralatan. Sedangkan mereka lupa kalau jangkauan perusahaan masih dalam lingkup yang kecil. Hal ini pasti membuat pengeluaran membengkak.
Advertisement
Bahkan anak-anak remaja punya followers lebih banyak darimu. Untuk mengembangkan bisnismu, kamu harus punya strategi pemasaran. Media sosial memang menjadi salah satu pilihan yang paling efektif untuk 'menangkap' banyak konsumen. Tapi masalahnya, karena baru membuka usaha, followers-mu masih sedikit. Bahkan anak-anak remaja jumlah followers-nya lebih banyak darimu. Tapi tenang dan tidak usah panik. Salah satu cara untuk meningkatkan jumlah followers adalah bekerja sama dengan perusahaan atau pengusaha lain yang sudah memiliki banyak followers.
Rencana proyek hanya menjadi pajangan. Pasti banyak ide yang ada dalam benakmu. Kemudian kamu menuliskannya setiap malam hingga menjadi daftar yang sangat panjang. Masalahnya, tidak ada satupun rencanan yang kamu laksanakan. Sebaiknya, jangan buat banyak rencana. Buat satu rencana jangka pendek yang sanggup kamu laksanakan.
Kamu terlalu sibuk mengonsep, hingga lupa dengan konsumen. Untuk mengembangkan bisnis, kamu memang perlu banyak masukan. Karena ide yang kian bermunculan ini, akhirnya kamu terlalu sibuk mengonsep dan memikirkan mana strategi yang paling baik. Tapi, kamu lupa kalau strategi pemasaran dan distribusi itu tergantung dengan konsumenmu sendiri. Jadi, apa pun langkah yang akan kamu ambil, cobalah untuk berkaca pada konsumen dan partner.
Nah, itu dia tanda-tandanya kalau kamu masih newbie di dunia bisnis. Sebenarnya, keempat hal ini tidak akan terjadi kalau kamu punya model bisnis yang matang. Sehingga kamu bisa memantau mulai dari permintaan pelanggan, produk yang bisa memberikan solusi, serta alur distribusinya. Menjadi seorang pebisnis itu memang mengharuskanmu untuk terus belajar seumur hidup.