Fimela.com, Jakarta Satu pekerjaan utama para pebisnis adalah melihat berbagai hal dari perspektif yang berbeda. Caranya, dengan menggunakan 'mata' orang lain. Menempatkan diri sebagai orang lain membutuhkan kemampuan dan rasa yang tinggi. Tanpa empati, kamu tidak akan bisa berpikir, melihat, dan merasakan apa yang orang lain rasakan. Sementara untuk membuat produk yang bisa memberikan solusi kepada banyak orang, kamu membutuhkan kemampuan ini.
Empati, seperti yang dikatakan Jessica Stillman dalam tulisannya yang dimuat di majalah Inc, ternyata bisa memperbaiki sikap kepemimpinan, mengajarkanmu bagaimana bertanya kepada orang lain dengan benar, serta memahami apa yang benar-benar dibutuhkan konsumenmu. Untuk itu, empati menjadi sangat penting, apa lagi kamu seorang pebisnis. Masalahnya, menumbuhkan rasa empati tidaklah mudah. Tapi Stillman memiliki tiga cara ampuh agar kamu bisa lebih berempati pada orang lain.
Cobalah untuk menumbuhkan rasa ingin tahu terhadap orang asing. Mungkin terdengar aneh, karena hal ini terkesan kamu kepo dengan orang asing. Tapi, kamu tidak perlu menanyakan banyak hal yang sifatnya pribadi. 'Memanjakan' rasa ingin tahumu bisa juga dengan melakukan observasi dan lewat pembicaraan dengannya. Bisa jadi pembicaraan ringan, atau juga pembicaraan yang dalam. Sehingga kamu punya kemampuan 'membaca' pola pikir mereka.
Advertisement
Dengarkan! Banyak orang yang kurang empatinya karena ogah mendengarkan orang lain. Apa pun yang orang lain katakan tidak membuatmu jadi antusias. Tapi, kamu harus tetap belajar bersabar untuk mendengarkan. Mendengarkan artinya kamu harus benar-benar menyimak sampai mereka selesai berbicara. Baru kamu tanya kalau tidak paham atau ingin mengetahuinya lebih jauh lagi.
Memperluas lingkaran simpatimu. Ketika kamu bersimpati pada anak miskin yang harus bekerja siang dan malam, meninggalkan sekolahnya dan dipaksa lupa untuk bermain, hal ini sangat wajar. Sangat wajar hingga belum bisa dijadikan latihan untuk memperluas lingkar empatimu. Cobalah untuk berempati pada orang yang kira-kira tidak pantas kamu kasihani. Rival atau 'musuhmu,' misalnya. Dengan belajar untuk berempati kepada mereka, kamu akan memperluas lingkar empatimu. Sehingga kamu bisa merasakan apa yang orang lain rasakan.
Dengan tiga cara di atas, Stillman berharap bisa menumbuhkan rasa empatimu. Sehingga kamu akan menjadi atasan yang baik. Dengan begitu, kamu pun dapat membangun kerja sama dengan rekan dan karyawan. Terlebih lagi, kamu juga bisa melihat apa yang dibutuhkan masyarakat banyak. Kamu akan dituntun untuk berpikir lebih dalam dan menemukan cara-cara kreatif untuk melahirkan sebuah ide brilian.
Baca juga: 3 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Buat Ruang Kerja di Rumah