Fimela.com, Jakarta Perempuan jadi satu makhluk 'tak terlihat' di beberapa negara Asia Selatan dan Timur Tengah. Bukan tanpa alasan, penduduk setempat masih menganggap tabu akan sosok perempuan yang berjalan tanpa didampingi oleh laki-laki dari keluarganya sendiri. Namun, potret lain justru terlihat di negeri yang porak-poranda karena perang, Suriah.
Pada 2013 lalu, Presiden Suriah Bashar al-Assad merekrut sekitar 500 orang perempuan untuk dijadikan tentara. Berada di garis pertahanan, para perempuan ini bertugas di pos-pos pemeriksaan kota Damaskus. Dinamakan Lionesses for National Defence (singa betina untuk pertahanan nasional), tentara perempuan ini jadi bagian pasukan elite Republican Guardhas.
Advertisement
Berbaju tentara serta bersenjatakan kalashnikov, sebelumnya mereka sudah menjalani pelatihan di Wadi al-Dahab, Homs, Suriah. Selain mengamankan garis pertahanan, para tentara perempuan juga bertugas melindungi area di mana penduduk pendukung presiden Bashar al-Assad bertempat tinggal dari serangan para gerilyawan.
Bukan berbalut gaun anggun seperti perempuan pada umumnya, namun para tentara ini tetap punya rupa cantik. Di antara senjata berat dan tank yang terlihat di pinggiran kota Damaskus, wajah cantik nan memesona milik tentara-tentara perempuan ini pun kerap terlihat. Panorama 'mati' di sekitarnya seakan tak memberi pengaruh banyak.
Supaya makin percaya. Deretan potret yang berhasil diabadikan ketika turun ke medan pertempuran demi melawan pemberontak di Jobar ini jadi buktinya. Coba kamu lihat dulu potret-potret dari perempuan cantik berseragam tentara Suriah berikut ini.
Baca Juga: Polisi Denmark Berbagi Kebahagiaan dengan Anak Pengungsi Suriah