Fimela.com, Jakarta Tak banyak yang mengetahui penyakit lyme, khususnya di Indonesia. Namun, di Inggris, penyakit ini sedang mewabah dengan ganasnya. Dailymail melaporkan, penyakit ini menyebar mulai dari pedesaan hingga ke daerah pinggiran. Perubahan iklim disinyalir menjadi pendorong meningkatnya korban penyakit ini. Lalu, apakah penyakit lyme itu sendiri?
Lyme adalah salah satu jenis penyakit menular. Nggak hanya menular ke manusia, namun penyakit ini juga menular ke hewan. Perantaranya yaitu berupa kutu. Nama lyme sendiri diberikan berdasarkan nama kota di mana penyakit ini pertama kali di temukan, Old Lyme, Connecticut. Penyakit ini disebabkan oleh Borrelia Burgdoferi, bakteri dari golongan Spirochetes, yang kemudian disebarkan oleh kutu Ixodes Scapularis. Kutu ini menghisap darah burung, hewan peliharaan, hewan liar, juga manusia.
Penelitian menunjukkan, selain dari kutu Ixodes Scapularis, bakteri Borrelia Burgdoferi bisa ikut keluar bersama urin yang terinfeksi, dan penularan pada hewan diduga berasal dari urin mereka.
Advertisement
Bagaimana tanda-tanda seseorang telah terjangkit penyakit Lyme?
Pertama, seseorang yang terjangkit penyakit lyme biasanya ditandai dengan terdapatnya ruam merah pada kulit (Eritema Migrans) berbentuk oval. Ruam ini tentunya disebabkan oleh gigitan kutu. Tak jarang ruam berubah menyerupai mata banteng, muncul ruam merah lain berbentuk cincin di sekitar area ruam pertama. Seperti penyakit infeksi menular, ruam bisa muncul di bagian tubuh lainnya dalam beberapa minggu.
Tak hanya sampai di situ, ruam merah ini kerap disertai dengan gejala demam, sakit kepala, nyeri pada tubuh, dan kaku pada bagian leher. Mungkin, gejalanya seperti penyakit flu, namun jika diikuti dengan ruam merah pada kulit, sebaiknya penderita segera menyadari bahwa ini bukan penyakit flu.
Kedua, berupa radang sendi. Nyeri sendi dan bengkak yang berlangsung beberapa hari hingga beberapa bulan. Radang sendi dapat menyebar dari satu sendi yang lain. Lutut adalah yang paling sering terkena radang ini.
Ketiga, penyakit ini bisa mempengaruhi sistem saraf. Gejalanya berupa sakit kepala parah, leher kaku, kelumpuhan otot wajah sementara (Bell Palsy), mati rasa, kelemahan gerak, hingga kehilangan memori. Masalah sistem syaraf biasanya ditemukan pada beberapa minggu, bulan, bahkan tahun setelah penyakit lyme diobati. Selain itu, masalah jantung dan hepatitis juga kerap menjadi gejala penyakit ini.
Perlu diketahui, kalau gejala ini bisa datang dan pergi kapanpun ia suka. Nah, setelah mengetahui asal usul penyakit Lyme dan gejalanya, semoga kamu lebih waspada dengan tanda-tanda yang muncul jika itu terjadi pada dirimu atau orang terdekatmu. So, jangan ragu untuk menyebarkan informasi ini, ya!
Baca juga: Kenali 4 Penyakit yang Sanggup Mengganggu Daya Ingatmu