Fimela.com, Jakarta Perayaan Hari Columbus di hari Senin minggu kedua bulan Oktober sudah berlangsung sejak 81 tahun lalu. Namun, ada yang sedikit berbeda dengan perayaan di beberapa tahun belakangan. Jumlah warga Amerika Serikat yang ingin meniadakan Hari Columbus dan menggantinya dengan sebuah perayaan yang sudah 'diselenggarakan' oleh orang-orang yang mendiami Amerika ketika Christopher Columbus datang.
A beautiful hand drum song in honor of #indigenouspeoplesday at @multco board mtg pic.twitter.com/JvqLBOfq7C
— Multnomah County, OR (@multco) October 8, 2015
Tahun ini, perayaan yang dikenal sebagai Hari Pribumi sudah dilakukan di 9 kota Amerika Serikat. Termasuk Albuquerque, New Mexico, Anadarko, Okla, Portland, Ore, St. Paul, Minn, dan Olympia, menurut Associated Press. Bahkan, dewan kota Seattle tahun lalu mengajukan pengambilan suara secara terbuka untuk mengganti Hari Columbus dengan Hari Pribumi.
#INDIGENOUS #TAIRP pic.twitter.com/mrYixdc9uL
— Indigenous (@AmericanIndian8) October 11, 2015
Gerakan ini bermula dari para aktivis Amerika Serikat yang ingin hapuskan Hari Columbus dan menyebarkannya ke seluruh negeri. Meningkatkan jumlah warga Amerika Serikat yang mendukung gerakan ini jadi satu bukti nyata kalau usaha para aktivits berbuah manis. Gerakan tersebut meluas hingga ke Oklahoma. Tempat dimana penduduk lokal menjadwalkan pemungutan suata pada minggu ini untuk melaksanakan Hari Pribumi.
Advertisement
Native American Activists Ramp Up Push To Rebrand Columbus Day http://t.co/SK70wmShI9 #tcot #p2 pic.twitter.com/i3tv1NSvfk
— Blue DuPage (@BlueDuPage) October 11, 2015
Perubahan ini jadi langkah awal untuk memperoleh kembali sejarah yang lebih akurat. Bagi beberapa komunitas, perayaan Hari Columbus mengabaikan kekerasan yang terjadi ratusan tahun yang lalu, peraturan kolonial, dan pemusnahan genosidal tentang seorang penjelajah Italia yang secara tak sengaja melakukan perjalanan ke Amerika.
At parade calling on @marty_walsh to declare Indigenous People's Day. Columbus was a murderer, not a hero pic.twitter.com/eI3oey3AhD
— Emily Kirkland (@ERKirkland) October 11, 2015
Pada sebuah blog yang dipublikasi di Huffington Post, Bill Bigelow, co-director dari Zinn Education Project, dimana mempromosikan dan mendukung pengajaran sejarah di sekolah menengah dan atas di seluruh Amerika Serikat, menjelaskan mengapa banyak sejarah dan penemuan komunitas pribumi akan kejanggalan penemuan benua Amerika oleh Columbus.
Baca Juga: Alasan Kenapa Ekowisata Tetap Punya Dampak Buruk Bagi Alam Liar