Sukses

Lifestyle

Potret Imigran Rohingya Dengan Benda Paling Berharga di Hidupnya

Fimela.com, Jakarta Meski kini sudah sedikit agak tenang, peristiwa eksodus para imigran Rohingya dari tanah Burma masih menyisakan cerita. Apa kabar para pengungsi? Banyak dari mereka yang masuk ke negara dihuni mayoritas muslim seperti Malaysia, tak terkecuali Indonesia. Ratusan pengungsi berangsur-angsur punya kehidupan membaik. Meski demikian mereka tak melepas kenangan saat berada di kampung halaman sebelumnya. Seorang fotografer Malaysia berhasil membidik para imigran yang tengah memegang benda-benda paling berharga bagi hidup mereka. Benda ini yang pertama kali diselamatkan saat hendak mengungsi ke negara lain. Kamu pasti bakal haru melihat potret imigran Rohingya ini. Siapin tisu dan take a look.

Khafid Ahmed Khaif, 4 tahun, membawa boneka diberikan oleh ayahnya yang sudah hilang | Via: dailymail.co.uk

Salimah Gafu, memegang baju berwarna merah jambu milik putrinya yang masih ada di Myanmar. | Via: dailymail.co.uk

Laila Amiruddin, 17 tahun, memegang tas sekolahnya yang sangat dia sukai dan selalu dibawa pergi kemana pun. | Via: dailymail.co.uk

Filsan Jama Muse, berkebangsaan Somalia yang tinggal di Myanmar, menggendong sang anak yang kini sudah besar. Sebelumnya dia eksodus saat putranya berusia 7 bulan. | Via: dailymail.co.uk

Osman Bilal, memegang foto saat dia melamar kekasihnya. Kini sang kekasih terpisah jauh. | Via: dailymail.co.uk

Shaban Amiruddin, 18 tahun, sangat mencintai sandal jepitnya. | Via: dailymail.co.uk

Tawhidah Mohamad Ghafar, 18 tahun, membawa seperangkat alat kecantikan tradisional Myanmar bernama Thanaka. Alat ini biasa untuk membuat masker. | Via: dailymail.co.uk

Ali Abdisalam, 15 tahun, berkebangsaan somalia, membawa baju tradisional Somalia pemberian dari ayahnya. | Via: dailymail.co.uk

Osman Mohamad, 37 tahun, membawa buku hadis koleksinya yang diklaimnya berasal dari keturunan Nabi Muhammad SAW. | Via: dailymail.co.uk

Mohamad Ghafar Malik, 39 tahun, memegang foto ketiga buah hatinya. Ghafar meninggalkan mereka di Myanmar untuk dirawat oleh bibinya. | Via: dailymail.co.uk

Baca juga: Wajah Ashin Wirathu, Penjagal Suku Rohingya Berjubah Biksu

 

 

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

What's On Fimela
Loading