Sukses

Lifestyle

Pengobatan Tradisional Cina Bawa Tu Youyou Raih Nobel Prize 2015

Fimela.com, Jakarta Keberhasilan seorang ilmuwan Cina, Tu Youyou, meraih nobel prize 2015 jadi satu tanda kalau dunia sains barat mulai beralih (walau cuma sedikit) ke cara-cara tradisional. Mungkin kamu adalah satu dari sekian banyak orang yang tak terkejut ketika setengah dari peraih nobel prize 2015 di bidang fisiologi dan obat-obatan jatuh pada para ilmuwan yang mempelajari pengobatan tradisonal Cina.

Pada akhir tahun 1960, dunia kalah 'perang' dengan malaria karena satu obat paling efektif kala itu, klorokuin, tak sanggup lagi menyembuhkan para pesakit. Obat baru muncul dari suatu tempat di Cina, yakni sebuah tanaman artemisia annua. Salah satu koran mengatakan kalau pengobatan baru ini pertama kali dipublikasi pada 1977 di Cina, tanpa nama peneliti tercantum di dalamnya.

Tanaman artemisia annua, pengobatan tradisonal Cina yang mengantarkan Tu meraih nobel prize 2015.  via: Reuters

Baru pada 2007, nama Tu Youyou menyeruak sebagai orang yang bertanggung jawab akan 'misi' penyelamatan tersebut. Setelah dilakukan penelitian lebih lanjut, wanita berusia 84 tahun itu ternyata tak punya gelar doktor dan tak pernah terlibat di penelitian bertaraf internasional. Penelitian ini bermula ketika wabah malaria menyebar hingga ke selatan Cina, setelah para ilmuwan gagal menemukan penyembuh paling ampuh di tahun 1950.

Tu Youoyu, perempuan berusia 84 tahun yang berhasil meraih nobel prize 2015. | via: wantchinatimes.com

Pemerintah pun beralih ke Akademi Pengobatan Tradisional Cina di Beijing. Tu, seorang farmakolog yang tak hanya mempelajari pengobatan barat tapi juga obat-obat tradisional Cina, yang memimpin penelitian guna menemukan obat baru. Lebih dari 2.000 jenis tanaman yang dijadikan sampel, tim peneliti menggunakan tikus sebagai objek pertama dalam uji coba.

Berulang kali gagal, Tu akhirnya membaca berbagai teks kuno. Sebagaimana dijelaskan olehnya, para peneliti menemukan sebuah petunjuk di teks berjudul "Buku Resep Obat dalam Keadaan Darurat" yang ditulis oleh Ge Hong di tahun 340. Akhirnya, tim peneliti mengubah haluan dengan mengikuti petunjuk yang ada di buku tersebut.

Tu Youoyu, perempuan berusia 84 tahun yang berhasil meraih nobel prize 2015. | via: rejectedprincesses.com

Tes pertama pada tikus berjalan lancar. Tes selanjutnya menggunakan monyet dan berhasil. Hasil sama didapat ketika Tu mencoba pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya ke para pekerja yang sudah terkena malaria di hutan. Lagi-lagi, obat ini berhasil. Hasil kerja Tu berbuah nobel prize pada 5 Oktober 2015 di bidang fisiologi dan obat-obatan.

 

Baca Juga: Dilelang, Menu Makan Siang Titanic Terjual Seharga Rp. 1,2 Miliar

Follow Official WhatsApp Channel Fimela.com untuk mendapatkan artikel-artikel terkini di sini.

Loading