Fimela.com, Jakarta Terkenal akan puncak-puncak yang dikukuhkan jadi atap dunia, ternyata Himalaya menyimpan sisi lain yang mungkin jarang kamu dengar. Topografi wilayah yang berbeda membuat kehidupan alam liar Himalaya selalu punya kejutan bagi dunia. Buktinya, berbagai spesies baru ditemukan di sebelah timur Himalaya selama 5 tahun belakangan.
Penemuan tersebut termasuk 133 tanaman, 26 spesies ikan, 10 jenis amfibi baru, dan 1 mamalia yang tersebar di Nepal, sebelah utara Myanmar, selatan Tibet, dan timur laut India. Menurut WWF, temuan tersebut di antaranya burung baru yang dinamai wren-babbler, katak bermata biru, dan ular berkepala runcing dengan dominasi warna kuning.
Advertisement
Jenis paling unik menurut para ilmuwan adalah monyet snub-nosed (atau snubby sebagaimana orang lokal menyebutnya) yang ditemukan di hutan sebelah utara Myanmar. Monyet ini cenderung mudah ditemukan saat musim penghujan tiba. Cuaca dingin dari hujan akan membuatnya bersin-bersin hampir sepanjang hari. Suara bersin akan jadi jejak terbaik untuk menemukan monyet ini.
Duduk dengan kepala berada di antara lutut jadi pose perlindungan yang monyet ini rasa paling ampuh ketika musim penghujan tiba. Dengan begitu, ia bisa mengurangi volume suara bersin yang bisa mengundang pemburunya, entah itu manusia maupun hewan buas.
Di antara jenis ikan yang berhasil ditemukan ada satu yang unik. Berukuran kecil dengan warna biru yang dominan serta kepala berbentuk ular, ikan ini ditemukan di barat Bengal barat, India, dimana ikan ini bisa bernapas dengan udara dan bisa hidup di darat selama empat hari. Bisa 'berjalan' dengan menggeliutkan badannya di tanah-tanah basah.
Penemuan ini tentu jadi suntikan baru untuk menjaga ekosistem setempat demi 'kemunculan' spesies baru lainnya. WWF pun mengajak penduduk lokal untuk tak sembarangan membunuh hewan liar kecuali memang sangat diperlukan. Karenanya, Himalaya pun disebut-sebut sebagai tempat terbaik untuk mendapatkan hadiah dari alam.
Baca Juga: 7 Tempat Terbaik di Bumi untuk Melihat Kehidupan Satwa Liar