Fimela.com, Jakarta Tren selamanya pasti akan terus berubah. Kalau kamu sedang berjalan-jalan, pasti yang tertangkap oleh mata adalah pakaian, ponsel atau smartphone, hingga sepatu bermodel sama. Banyak orang selalu update apa saja yang banyak disukai orang. Karena takut ketinggalan zaman, mereka pasti bela-belain untuk tetap mengikuti 'arus.'
Tren bukan hanya soal fesyen dan gaya hidup. Tren juga berhubungan dengan bisnis dan usaha yang sedang kamu jalani. Coba, deh, kamu lihat sekeliling. Ketika sepatu olahraga yang bisa digunakan untuk ke kantor sangat digemari, orang banyak yang membuka bisnis toko sepatu. Ketika batu mulia sedang digemari, banyak juga orang yang menjualnya. Ketika investasi uang Dinar menjadi tren, semua orang langsung menginvestasikan uangnya dalam jumlah besar, pindah investasi menjadi Dinar.
Tapi, kayaknya sudah enggak zaman kalau kamu terus-terusan mengikuti tren. Kenapa enggak kamu yang memulai, menjadi trendsetter yang bakal diikuti oleh orang banyak? Mungkin pemikiran ini sudah tebersit dalam benak sejak lama. Tapi kamu enggak tahu bagaimana caranya menjadi trendsetter.
Advertisement
Luangkan waktu untuk berpikir. Langkah pertama, tentu saja kamu harus meluangkan waktu untuk berpikir. Menemukan satu ide yang cemerlang merupakan perkjaan yang enggak mudah. Kamu harus melakukan research kecil untuk menemukan beberapa fakta dan kebiasaan para konsumen. Kamu juga harus menemukan apa yang dibutuhkan orang banyak. Ide yang bisa menjadi solusi bagi orang banyak adalah ide yang cemerlang. Makanya kamu harus memikirkannya perlahan-lahan.
Dedikasikan hidupmu untuk memerhatikan sekeliling. Kamu juag harus menjadi pengamat. Berpikir dan mengamati adalah satu kesatuan yang enggak bisa kamu pisahkan. Kamu harus memerhatikan sekelilingmu. Apa yang sedang ngetren saat ini. Kapan tren itu berubah. Apakah tren akan selalu berulang? Dan kamu jangan lupa juga untuk menganalisa bagaimana satu tren pindah ke tren lain.
Posisikan dirimu sebagai konsumen. Kamu enggak akan bisa paham apa yang diinginkan orang kalau kamu enggak jadi konsumen. So, kamu harus berada di dalam lingkaran kehidupan mereka. Kamu harus merasakan 'penderitaan' mereka. Apa yang dikeluhkan? Apa yang menjadi masalah? Kamu harus berpikir seperti konsumen.
Layaknya Larry Page, CEO Google yang kini sangat sukses. Dia dan rekannya Sergey Brin berpikir, apa yang menjadi kendala orang banyak ketika mencari informasi melalui Internet? Satu masalah besar; lama! Duo Google ini kemudian berpikir bagaimana caranya agar kitas semua bisa mendapatkan informasi yang kita butuhkan dengan cepat. Dan informasi itu harus bisa menjawab pertanyaan yang dibutuhkannya.
Nah, dengan tiga cara mudah di atas, kamu bakal jadi trendsetter yang sukses. Bangga juga rasanya kalau idemu yang diikuti banyak orang. Karena sudah bukan zamannya lagi mengikuti 'arus.' Kamu, dong, yang harus memulainya!
Baca juga: Tren Batu Akik Ikut Ramaikan Jakarta Fair 2015