Fimela.com, Jakarta Gema takbir yang terlantun saat perayaan hari raya Idul Adha seketika berbalut dengan pilu karena tragedi Mina. Berselang 21 tahun setelah tragedi serupa terjadi pada tahun 1994, Mina kembali 'meminta' korban jiwa. Kemarin, Kamis (24/9), lebih dari 700 jamaah haji, tercatat meregang nyawa di jalur yang mengubungkan kota Mina dengan Mekah ini.
Berdesakan untuk melaksanakan ritual lempar jumrah yang memang merupakan salah satu prosesi ibadah haji, musibah yang menurut Kemlu RI menewaskan 3 WNI, yakni Hamid Atwitarji, Syaisiyah Syahril Abdul Gafar, dan seorang laki-laki yang belum berhasil teridentifikasi ini, bukan satu-satunya kejadian pilu saat gegap-gempita perayaan Idul Qurban berlangsung.
Advertisement
Berita yang tak kalah menyayat hati pun datang dari kota Sanaa, Yaman. Dilansir dari BBC News, setidaknya dua puluh lima muslim yang hendak melaksanakan salat Idul Adha di salah satu masjid kepemilikan Yaman Houti Group meninggal karena seorang perempuan membawa bom bunuh diri. Pihak medis mengatakan setidaknya 36 orang lainnya terluka akibat kejadian ini.
Salah satu saksi mata yang berada di masjid al-Balili mengatakan kalau kejadiannya begitu cepat. Tiba-tiba terdengar suara ledakan dan banyak orang yang berlarian untuk menyelamatkan korban luka-luka. Situasi berubah jadi sangat menyedihkan dan darah ada di setiap sudut.
Tak hanya terjadi dalam satu ledakan. Selang beberapa saat, bom kedua yang dibawa oleh seorang laki-laki meledak seketika. Sebelumnya, pihak keamanan sudah mengejar laki-laki ini, namun dengan langkah seribu ia masuk ke dalam masjid dan 'membiarkan' bom kedua meledak.
Peristiwa ini seakan menambah duka bagi dunia. Tentu masih segar diingatan saat seorang wartawati, Nilufer Demir, menemukan tubuh mungil Aylan Kurdi tak bernyawa di pantai Turki, ribuan warga Suriah menjadi imigran di Eropa tanpa bekal makanan maupun air, crane jatuh di Masjidil Haram, kebakaran di Mekah, serta tragedi Mina.
Baca Juga: Penyebab Terjadinya 310 Nyawa Melayang di Tragedi Mina 2015